Suara.com - Gula darah tinggi dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus. Namun, sebelum seseorang didiagnosa mengidap diabetes, pasien akan lebih dulu mengalami kondisi yang disebut prediabetes.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Profesor Sidartawan Soegondo menjelaskan, seseorang yang dikatakan mengalami prediabetes adalah apabila kadar gula darah puasa mencapai 100-125 mg/dL.
Sementara gula darah puasa di atas 126 mg/dL sudah termasuk mengidap diabetes melitus.
"Prediabetes itu masih bisa disembuhkan kembali normal dengan perubahan gaya hidup lebih sehat," kata dokter Sidartawan dalam acara diskusi Eka Hospital, Selasa (14/6/2022).
Namun, komplikasi juga bisa terjadi sejak seseorang telah mengalami prediabetes. Salah satunya komplikasi pada kaki yang menimbulkan luka.
Dokter Sidartawan menjelaskan, komplikasi pada kaki pasien diabetes terjadi akibat adanya kerusakan perubahan darah dan syaraf di area tersebut.
"Makanya kakinya jadi baal, tidak bisa merasakan sakit. Padahal rasa sakit atau nyeri itu merupakan suatu usaha dari tubuh untuk memberi tahu. Jadi kalau gak ada rasa nyeri, jadi luka dibiarkan dan malah infeksi," paparnya.
Menurut dokter Sidartawan, kebanyakan pasien baru datang ke rumah sakit saat sudah mengalami kaki diabetes. Padahal luka pada kaki diabetes perlu penanganan khusus untuk mencegah risiko kecacatan akibat komplikasi memburuk.
Untuk membantu masyarakat dapatkan perawatan yang tepat, Eka Hospital Bekasi meluncurkan Diabetes Connection Care (DCC) atau Pusat Layanan Kaki Diabetes.
Baca Juga: Cara Mencegah Diabetes Sejak Masa Kanak-Kanak, Awali dengan Makanan Sehat, Begini 5 Langkahnya
CEO Eka Hospital Group drg Rina Setiawati mengatakan, masyarakat bisa mendapatkan fasilitas perawatan kaki diabetes di DCC.
"Karena penderita yang punya luka dan tidak dirawat dengan baik, bisa sampai amputasi. Perawatan bisa dilakukan, termasuk memotong kuku, cara memilih sepatu, dan cara rawat kaki saat perjalanan jauh," terangnya.
Menurut dokter Rina, Eka Hospital jadi rumah sakit swasta pertama di Indonesia yang memiliki pusat layanan untuk diabetes melitus. DCC di Eka Hospital Bekasi sekaligus melengkapi fasilitas serupa yang telah lebih dulu ada di Eka Hospital BSD, Cibubur, dan Pekanbaru.
Berita Terkait
-
WN Jepang Lawan Jambret Sadis di Tambora, Kepala Korban Ditebas Pelaku Pakai Celurit
-
Suntikan Testosteron Meningkatkan Kehidupan Seks dan Kualitas Hidup Pria Penderita Diabetes Tipe 2, tetapi Ini Risikonya
-
Walau Tinggi Gula, Mangga Masih Punya Segudang Nutrisi dan Manfaat yang Bagus untuk Kesehatan!
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia