Suara.com - Peneliti memperkirakan bahwa satu dari 500 pria kemungkinan membawa kromosom seks tambahan, baik X maupun Y.
Biasanya laki-laki akan membawa kromosom seks berbentuk X dan satu Y di setiap sel mereka, tetapi di antara 207.000 lebih pria dalam penelitian ini, ada 213 yang membawa tambahan kromosom X dan 143 kromosom Y.
"Kami terkejut melihat betapa umumnya hal ini. Itu dianggap sangat langka," jelas ahli endokrinologi pediatrik di Unit Epidemiologi Medical Research Council (MRC) University of Cambridge, Ken Ong.
Secara keseluruhan, sekitar 0,17 persen peserta penelitian memiliki tambahan kromosom seks atau sekitar satu dari 580. Namun, kemungkinan jumlah ini lebih rendah dibanding pada populasi umum.
Menurut peneliti, dilansir Science Alert, memiliki tambahan kromosom seks dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu.
Misalnya, sindrom Klinefelter (KS) atau mempunyai tambahan kromosom X pada laki-laki, telah dikaitkan dengan masalah reproduksi, termasuk infertilitas dan pubertas yang tertunda.
Dalam penelitian ini, pria dengan kromosom XXY cenderung empat kali lebih tinggi tidak mempunyai anak daripada pria dengan kromosom XY. Selain itu, tambahan kromosom seks juga membuat masa pubertas mereka terlambat.
Selain itu, pria dengan kromosom XXY dan XYY juga cenderung lebih mungkin menderita diabetes tipe 2, penumpukan plak di dinding arteri (aterosklerosis), pembekuan darah di vena (trombosis vena), dan emboli paru, daripada pria dengan kromosom XY.
Tetapi, penelitian ini terbatas karena hanya mencakup pria keturunan Eropa yang berusia antara 40 dan 70 tahun.
Baca Juga: 10 Menit Menyelam Tak Kunjung Muncul Lagi, Pria 37 Tahun Meninggal Diterkam Buaya
Meski begitu, penelitian ini penting sebagai langkah awal untuk mencari tahu potensi dampak kesehatan dari tambahan kromosom seks.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter