Suara.com - Di tengah beragam dinamika yang muncul, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengadakan Rapat Kerja Pengurus yang diadakan beberapa waktu lalu di Giesmart Plaza Jakarta.
Tahun 2022 ini, PB IDI mendapat sejumlah kepercayaan dari kalangan kedokteran Internasional, antara lain menjadi panitia penyelenggara untuk konferensi tahunan World Medical Association yang akan diadakan di Jakarta bulan Juli mendatang, menjadi anggota komite penyusun Kode Etik Kedokteran Internasional bersama puluhan asosiasi dokter medis resmi dari negara lainnya, serta pertemuan koordinasi dengan sejumlah guru besar kedokteran medis terkemuka dari negara lainya di dunia.
Dikatakan oleh Ketua Umum PB IDI, dr Adib Khumaidi, SpOT, IDI mengatakan bahwa dalam periode kali ini, IDI bertekad menjadi lebih baik, from a strong institution to a stronger institution.
“IDI berkomitmen untuk selalu memperbaiki diri untuk menjadi organisasi modern dan profesional. Kami akan selalu melihat ruang untuk perbaikan dan mengisinya dengan berbagai program strategis dan komprehensif yang dirumuskan oleh para pengurus dan didukung oleh IDI Wilayah dan IDI Cabang serta Organisasi Profesi. Program-program Idi dibuat untuk membawa dokter dan masyarakat menjadi makin sehat dan sejahtera. Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan dan Kerjasama semua pihak untuk mewujudkan hal tersebut," katanya, mengutip siaram pers yang diterima Suara.com.
Dalam Rapat Kerja (Raker) tersebut, dr. Iqbal Mochtar, SpOk, MPH, PhD, pengurus IDI dari Departemen Dokter Luar Negeri mengatakan bahwa Raker ini menjadi akulturasi sinergis lintas generasi. Irisan generasi menyatu dan lebur dalam kebersamaan. Semuanya kolaboratif dan inklusif.
Hal ini menandakan bahwa IDI mempertegas eksistensinya sebagai wadah pemersatu dokter di Indonesia. Akulturasi generasi pengurus IDI Reborn kali ini tidak menyisakan sedikitpun gap. Generasi awal dan generasi muda IDI duduk bersama dan mendiskusikan dan memformulasi program mereka untuk periode tiga tahun ke depan.
Raker ini juga menggarisbawahi sejumlah tantangan yang akan dihadapi oleh dunia kedokteran diantaranya peningkatan profesi dan kesejahteraan dokter, pemerataan distribusi dokter, simetritas peran dengan stakeholder, internasionaliasi dan universalisme, penegakan etika profesi dan sebagainya.
Selain itu, teknologi dunia kedokteran masa depan juga perlu diperhatikan seperti pengembangan artificial inteligence, precision medicine, potensi biological weapon dan lain sebagainya, namun seraya tetap menggali dan mempertahankan nilai-nilai luhur kedokteran yang telah dibangun para pendahulu IDI.
Sekjen PB IDI, dr Ulul Albab, SpOG, mengatakan bahwa semua tantangan dunia kedokteran ini bukan hanya dihadapi oleh IDI namun juga seluruh dokter Indonesia. Bagi IDI sendiri, semua tantangan ini akan menggelayut bukan hanya pada periode selama 3 tahun ke depan, tetapi juga hingga dekade mendatang.
“Meski demikian, kami yakin, dengan modal utama kesolidan, maka IDI akan mampu mewujudkan hal tersebut,” tegas dr Ulul.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya