Suara.com - Sama seperti bagian tubuh lainnya, area kepala seperti kulit kepala dan rambut perlu dibersihkan setiap saat. Jika tidak, masalah seperti ketombe dan gatal bisa menghampiri kapan saja.
Namun keramas atau mencuci rambut setiap hari juga bukan hal baik. Dikutip dari Hello Sehat, berikut tida masalah rambut yang terjadi jika terlalu sering keramas.
1. Menghilangkan Mikrobiota Kulit
Kulit manusia merupakan rumah bagi miliaran bakteri baik dan berasal dari ribuan spesies. Kumpulan bakteri ini disebut mikrobiota atau mikrobiom kulit.
Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Frontiers in Cellular and Infection Microbiology (2018) menjelaskan, populasi mikroba ini membantu menjaga pH (derajat keasaman) kulit.
Selain itu, mikrobiom kulit bisa melawan mikroba jahat di kulit. Bakteri baik akan mengambil nutrien yang dibutuhkan mikroba jahat untuk berkembang atau melepaskan zat yang dapat membunuh mikroba jahat.
Keseringan keramas dapat mengganggu keseimbangan mikrobiom di kulit kepala. Dampaknya, populasi bakteri dan jamur jahat lebih dominan sehingga menyebabkan masalah kulit kepala.
2. Mengganggu Produksi Minyak Alami
Sampo mengandung surfaktan yang menyatu dengan sebum kulit, yakni minyak alami yang melapisi dan melindungi folikel atau pori tempat tumbuhnya rambut.
Ini memungkinkan surfaktan bercampur dengan air untuk membersihkan rambut dari kotoran dan lemak. Artinya, keramas dengan sampo mengangkat minyak di kulit kepala.
Penelitian yang diterbitkan di dalam Skin Appendage Disorders (2019) juga menjelaskan beberapa sampo dengan kandungan yang keras (sulfur, sulfat, dan silikon) dapat menghilangkan semua minyak alami dari kulit kepala.
Baca Juga: 7 Cara Merawat Rambut Kering, Salah Satunya Jangan Keramas Terlalu Sering
Jika terlalu sering keramas, akibat yang muncul adalah kulit kepala akan memproduksi minyak secara berlebihan untuk menggantikan minyak yang hilang.
Minyak yang berlebihan justru dapat memicu timbulnya ketombe pada kulit kepala dan rasa gatal di kulit kepala.
3. Rambut Cepat Kering dan Rapuh
Penelitian lain dari Skin Appendage Disorders (2021) menyebutkan kulit kepala yang kering sebagai akibat dari keseringan keramas dan rambut yang tidak tumbuh dengan sempurna.
Hal ini berkaitan dengan asam yang terdapat dalam sel kutikula yaitu lapisan terluar batang rambut.
Setiap kutikula mengandung protein yang disebut epikutikula. Epikutikula mengandung asam 18-metil eikosanoat (18-MEA) dan lipid (molekul lemak).
Asam 18-MEA membuat rambut bersifat hidrofobisitas atau menolak air yang mencegah rambut menyerap terlalu banyak air dari lingkungan sekitarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?