Suara.com - Gigi sensitif bisa terjadi karena beberapa faktor, tetapi paling sering terjadi ketika enamel yang melindungi permukaan gigi terbuka.
Anda mungkin merasa gigi lebih sensitif atau terasa linu ketika mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, seperti makanan dingin, asam atau manis.
"Salah satu penyebab utama gigi sensitif adalah lapisan dentin di dalam gigi telah terekspos karena enamel pelindung permukaan gigi telah rusak," kata Faizan Zaheer, dari Bupa Denta l Care dikutip dari Express.
Hal ini biasa terjadi pada kasus gigi aus, gigi patah atau gigi berlubang yang tidak terisi. Sensitivitas juga bisa terjadi di sekitar leher gigi ketika gusi telah surut, yang cenderung terjadi seiring bertambahnya usia.
Dentin di bawahnya bisa terbuka karena area ini tidak tertutup oleh enamel pelindung.
Pasien yang sedang menjalani prosedur medis pada bagian mulut atau memiliki tambalan gigi mungkin juga akan mengalami gigi sensitif.
Terlepas dari penyebab langsung sensitivitas gigi Anda, ada beberapa kebiasaan umum yang dapat meningkatkan risiko sakit gigi atau memperburuk sensitivitas gigi yang sedang berlangsung, seperti:
1. Konsumsi makanan dan minuman tertentu
"Cobalah menghindari makanan dan minuman asam, seperti minuman bersoda, permen, dan karbohidrat olahan yang bisa mengikis enamel gigi sehingga dentin menjadi terbuka," ujar Zaheer.
Baca Juga: Lucinta Luna Operasi 'Potong Leher' Hilangkan Jakun, Bagaimana Prosedurnya?
Selain menghindari makanan tertentu, ada beberapa makanan ringan yang lebih ramah gigi. Keju, susu, buah non-jeruk, dan sayuran akan membantu melawan efek asam di mulut Anda dan mengurangi risiko jaringan gigi yang sehat agar tidak terkikis.
2. Menyikat gigi secara berlebihan
Anda cukup sikat gigi 2 kali sehari, karena terlalu sering sikat gigi bisa menyebabkan resesi gusi yang bisa mengekspos akar di bawah gigi, sehingga gigi akan menjadi lebih sensitif.
3. Menggertakkan gigi
Kebiasaan menggertakkan gigi biasanya terkait dengan stres dan kecemasan. Tapi, ada pula yang melakukannya tanpa sadar di malam hari.
Kebiasaan ini bisa mengikis enamel gigi, sehingga membuat gigi menjadi lebih sensitif. Sebaiknya, Anda mencari dokter gigi untuk mengatasi kondisi ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya