Suara.com - Belum lama ini, Lucinta Luna membuat heboh publik dalam negeri setelah mengaku baru saja melakukan operasi 'potong leher'. Kekinian, Lucinta Luna kembali mengabarkan bahwa dirinya akan segera melakukan operasi tulang ekor.
Melalui Instagram story di akun pribadinya, Lucinta Luna meminta doa dari warganet agar operasi pemotongan tulang ekor yang dilakukannya berjalan lancar.
"Doakan aku besok (hari ini) yah guys, deg-degan masih ada dua step operasi lagi, step kedua potong tulang ekor," tulis Lucinta Luna, Minggu (10/7/2022).
Dikutip dari dari laman Docdoc, operasi tulang ekor biasa dikenal dengan Coccygectomy. Operasi ini merupakan operasi pengangkatan tulang ekor yang dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu jam.
Efek samping yang diberikan dari operasi tersebut adalah nyeri pasca-operasi, yang bisa terjadi selama berbulan-bulan bahkan satu tahun. Seperti yang diketahui, setiap operasi sendiri memiliki efek samping bagi tubuh.
Oleh karena itu, melihat Lucinta Luna yang melakukan beberapa operasi dalam kurun waktu singkat lantas membuat pertanyaan, apakah melakukan banyak operasi dalam satu waktu bisa berisiko tersendiri bagi tubuh?
Menurut Dokter Spesialis Bedah Plastik - dr. Teuku Adifitrian, Sp.BP-RE atau akrab disapa Tompi, melakukan beberapa operasi dalam waktu berdekatan sebenarnya tidak menjadi masalah. Namun, Ia mengungkapkan kalau operasi yang dilakukan tidak pada bagian tubuh yang sama.
"Pada dasarnya jika operasi tersebut tidak dilakukan di tempat yang sama enggak ada masalah, misal hari ini operasi hidung, terus beberapa waktu kemudian dia operasi perut ya enggak ada masalah karena bukan organ yang sama," ucap Dokter Tompi saat dihubungi Suara.com, Senin (11/7/2022).
Dokter Tompi juga menjelaskan, biasanya operasi pada area atau organ tubuh yang sama harus dijeda enam hingga 12 bulan. Kondisi tersebut juga bergantung dengan klinis hasil pemeriksaan yang dilakukan.
Baca Juga: Lucinta Luna Kurban Sapi, Foto Terakhir Bikin Salfok
Selain itu, ia juga menjelaskan kalau operasi pada waktu yang berdekatan di bagian yang sama hanya bisa dilakukan ketika dalam kondisi darurat. Namun, menurutnya hal tersebut kembali lagi dengan uji klinis yang dilakukan.
"Tidak ada yang mutlak, semua tergantung penilaian klini. Setiap dokter yang melakukan operasi punya dasar memutuskan hal itu," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien