Suara.com - Congek atau otitis media merupakan kondisi keluarnya cairan bercampur nanah dari telinga yang terjadi akibat infeksi. Congek biasanya terjadi pada telinga bagian tengah serta rongga tulang mastoid.
Dikutip dari Hello Sehat, otitis media lebih rentan terjadi pada bayi dan anak. Hal utu terjadi karena mereka memiliki organ tubuh yang belum sepenuhnya matang, termasuk telinga.
Lebih lanjut, berikut beberapa faktor yang menjadi penyebab bayi dan anak-anak lebih rentan terkena infeksi telinga dan mengalami congek.
1. Ukuran Tuba Eustachius Lebih Pendek
Tuba eustachius adalah saluran kecil yang menghubungkan antara bagian atas tenggorokan dengan telinga bagian tengah. Pada anak, tuba eustachius belum berkembang sempurna.
Ini berarti diameter tuba pada anak lebih pendek, sehingga menyebabkan sumbatan pada tuba lebih mudah terjadi.
Hal ini meningkatkan peluang terjadinya hubungan dari hidung bagian belakang (nasofaring) yang akan mengganggu keluarnya cairan (drainase) melalui tuba eustachius.
Terganggunya drainase saluran ini bisa membuat penumpukan cairan kotoran telinga sehingga rentan memicu infeksi telinga pada anak.
2. Bentuk Tuba Eustachius yang Berbeda
Bentuk tuba eustachius pada bayi dan anak terbilang unik. Bentuknya lebih lebar dan posisinya lebih mendatar daripada yang dimiliki orang dewasa.
Kondisi ini membuat peradangan pada tuba eustachius menjadi lebih mudah terjadi pada anak-anak.
Baca Juga: Cuaca Panas Bisa Sebabkan Infeksi pada Vagina, Coba Lakukan 5 Langkah Ini!
Peradangan tersebut akan memicu gangguan pada tuba eustachius dalam melindungi telinga tengah. Hal ini bisa membuat anak lebih rentan terkena sakit telinga.
3. Ukuran Adenoid yang Berbeda
Adenoid adalah salah satu organ di tenggorokan bagian atas, tepatnya di belakang hidung. Organ ini berperan dalam fungsi kekebalan tubuh karena sebagian besar terdiri dari sel sistem imun.
Pada anak-anak, adenoid relatif berukuran lebih besar daripada orang dewasa. Posisi adenoid berdekatan dengan muara tuba eustachius.
Akibatnya, adenoid yang besar dapat mengganggu terbukanya tuba eustachius dan menyebabkan penumpukan cairan yang bisa menjadi penyebab congek pada anak.
4. Sistem Pertahanan Tubuh Anak Masih Rendah
Imunitas yang belum berkembang pada tubuh bayi dan anak menyebabkan mereka lebih rentan mengalami sakit telinga.
Salah satu yang sering dialami oleh anak-anak adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia