Suara.com - Lucinta Luna kembali dalam waktu dekat akan menjalankan operasi transplantasi rahim. Hal itu dilakukan olehnya setelah melakukan serangkaian operasi mulai dari operasi angkat jakun hingga operasi kulit.
Kabar bahwa ia akan menjalani transplantasi rahim itu ia unggah di dalam Instagram Story miliknya.
"Puasa lagi. Guys doakan aku yah besok (hari ini) Ratu operasi lagi tahap terakhir untuk upgrade pembaruan rahim di tubuhku," kata Lucinta Luna pada Selasa (19/7/2022).
Dia menjelaskan mengenai alasan melakukan ini. Lucinta Luna rupanya ingin bisa hamil.
"Agar suatu saat calon papa dari anakku nanti bertanggung jawab nggak kabur-kaburan lagi kayak aktor-aktor yang sudah pernah icip Ratu," tuturnya.
Lantas, apakah bisa hamil dengan operasi rahim? Untuk orang yang terlahir sebagai lelaki, transplantasi rahim mungkin, secara teori, menjadi suatu kemungkinan.
Tapi, bahkan pada perempuan cis, banyak ahli, seperti Dr. Horsager-Boehrer, mengatakan bahwa risikonya tidak sebanding dengan manfaatnya. Uji klinis skala besar pertama pada perempuan cis dimulai pada tahun 2016 di Klinik Cleveland, dan upaya pertama mereka gagal.
Dilansir dari American Council on Science and Health beberapa ahli mengklaim bahwa prosedur pada transppuan belum terbukti aman dan efektif pada hewan. Spesialis IVF Simon Fishel berpendapat bahwa tidak bertanggung jawab untuk "melakukan ini pada manusia."
Satu studi pada tikus yang dikebiri menunjukkan bahwa anak-anaknya mati beberapa jam setelah melahirkan. Pakar lain, seperti Profesor Lord Robert Winston, menegaskan bahwa risiko kematian dari prosedur itu sendiri hingga pasien trans, bersama dengan risiko kehamilan, akan terlalu tinggi untuk membenarkan prosedur secara etis.
Baca Juga: Dokter Temukan Keunggulan Operasi Kuno Zaman Firaun untuk Atasi Cedera Otak
Maka tidak mengherankan jika transplantasi rahim yang diusulkan untuk seorang transpuan dilakukan di India. Di AS, operasi eksperimental harus disetujui oleh Institutional Review Board (IRB) rumah sakit. Mengingat bahwa sebagian besar dokter menganggap prosedur ini terlalu berisiko, persetujuan akan sangat tidak mungkin.
Selain itu, meskipun tampak, setidaknya pada perempuan cis, bahwa prosedur tersebut dapat dilakukan, tidak ada penelitian tentang dampak imunosupresif pada anak berikutnya. Kekhawatiran tambahan dalam calon transpuan adalah apakah dia akan memiliki infrastruktur hormonal untuk mempertahankan kehamilan.
Mengingat bahwa laktasi pada perempuan trans diinduksi oleh obat teratogenik (obat yang menyebabkan cacat lahir), pengobatan tersebut akan dikontraindikasikan pada perempuan trans yang mencari transplantasi rahim.
“Bukan hanya kemampuan untuk memiliki anak yang dipertaruhkan; itu adalah kemampuan untuk mengandung anak dalam kehamilan.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan