Suara.com - Ada beberapa kebiasaan yang dianggap buruk oleh banyak orang justru baik untuk kesehatan. Bila Anda memiliki salah satu kebiasaan buruk ini mungkin Anda bisa menjelaskan manfaatnya ke orang lain.
Menurut para ahli, bergosip hingga kencing di kamar mandi adalah kebiasaan buruk yang baik untuk kesehatan.
Berikut ini dilansir dari Daily Star, beberapa kebiasaan buruk yang sebenarnya baik untuk kesehatan Anda.
1. Suka terlambat
Anda mungkin pernah merasa kesal bila orang lain tidak tepat waktu atau sebaliknya Anda yang sering terlambat. Tapi tahukah Anda? Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard Medical School, orang yang suka terlambat justru lebih ceria dibandingkan lainnya.
2. Suka berantakan
Banyak orang tidak suka dengan seseorang yang memiliki kebiasaan buruk berantakan. Tapi, itu justru ada sisi baiknya.
Jika anak suka meninggalkan barang atau mainannya berantakan di rumah, ada kemungkinan ia adalah anak yang jenius.
Menurut University of Minnesota, sedikit berantakan menandakan seseorang memiliki kecerdasan. Kebiasaan buruk ini justru bisa meningkatkan kreativitas seseorang.
Baca Juga: Lelaki Mesti Waspada, Keseringan Pakai Tisu Magic untuk Seks Bisa Muncul Efek Samping Ngeri Begini!
3. Bermain rambut
Sebuah penelitian tahun 2014 mengungkapkan bahwa kebiasaan memainkan rambut bisa bekerja untuk melawan kebosanan ketika Anda gagal berkonsentrasi.
Kebiasaan ini juga bisa membantu mengurangi kecemasan dan membantu Anda sedikit bersantai sebelum berkonsentrasi.
4. Kencing di kamar mandi
Urine mengandung asam urat dan amonia, yang berarti buang air kecil saat Anda mandi dapat mengurangi risiko infeksi jamur di kaki Anda. Karena itu, kencing di kamar mandi bisa itu justru baik untuk kesehatan.
Tetapi, kebiasaan kencing di kamar mandi ini mungkin buruk bila Anda memiiki luka terbuka. Karena, ini bisa menyebabkan Anda terkena infeksi bakteri.
5. Bergosip
Anda mungkin mengira bergosip itu adalah kebiasaan buruk. Tetapi, ini justru membantu menghilangkan stres. Bebincang dengan orang lain atau pasangan dan bergosip membantu melepaskan hormon perasaan baik. Pada akhirnya, hormon ini bisa membantu mengurangi stres dan kecemasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas