Suara.com - Konsumsi minuman panas mungkin membantu menghangatkan tubuh. Tapi, konsumsi minuman panas tertentu bisa menyebabkan glaukoma.
Glaukoma adalah kondisi di mana saraf optik yang menghubungkan mata ke otak mengalami kerusakan.
Jika glaukoma tidak terdiagnosis dan tidak diobati sejak dini, ini bisa menyebabkan kebutaan.
Minuman panas yang dimaksud adalah kopi, karena memiliki kandungan kafein. Asupa kafein yang melebihi batas normal secara konsisten bisa mempengaruhi kesehatan dan penglihatan Anda.
Karena, ini bisa meningkatkan risiko Anda menderita penyakit kronis seperti glaukoma. Minuman berkafein bisa meningkatkan tekanan darah dan tekanan di mata Anda.
"Tekanan mata yang tinggi secara konsisten bisa menyebabkan glaukoma. Jadi, mungkin ada hubungan antara kebiasaan minum kopi dan salah satu penyebab utama kebutaan didunia," kata Vision Direct dikutip dari Express.
Sebuah penelitian oleh Harvard Medical School pada 2012 menyimpulkan ada hubungan antara minum tiga cangkir kopi atau lebih dan risiko mengembangkan glaukoma pengelupasan kulit.
"Kondisi ini terjadi ketika penumpukan cairan di mata meningkatkan tekanan pada saraf optik," kata Vision Dorect.
Meskipun penelitian ini bisa menunjukkan hubungan keduanya, itu bukan berarti Anda pasti akan mengembangkan glaukoma bila minum banyak kopi.
Baca Juga: Siap-siap! Menkes Bakal Tes Cacar Monyet Pada Kelompok Homoseksual
Misalnya, banyak peserta penelitian memiliki riwayat keluarga glaukoma yang telah terbukti menjadi faktor kunci dalam mengembangkan kondisi tersebut.
Sedangkan, penelitian itu mengenai cara tubuh menangani kafein. Jadi, jauh dari pendekatan satu ukuran yang cocok untuk semua orang.
Selain itu, hasilnya juga berdasarkan pada konsumsi kopi berlebihan secara konsisten, bukan satu cangkir kopi setiap harinya.
Di sisi lain, Vision Direct mengatakan konsumsi kopi terkait dengan risiko diabetes, penyakit hati, demensia, dan beberapa jenis kanker yang lebih rendah.
“Biji kopi mentah mengandung asam klorogenat (CGA), antioksidan yang membantu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan sirkulasi," jelasnya.
CGA bisa membantu melindungi tubuh dari hipoksia, yang disebabkan oleh kekurangan oksigen. Retina Anda sangat rentan terhadap hipoksia, jadi minum kopi dapat membantu mencegah kerusakan pada mata dan penglihatan Anda.
Tes menggunakan CGA dalam bentuk yang paling murni telah menunjukkan bahwa itu dapat mencegah kerusakan retina. Tetapi, belum ada bukti kuat bahwa minum kopi dapat mencegah kondisi ini atau tidak.
Secara keseluruhan, masih belum jelas mengapa kopi memberikan efek yang berbeda dengan minuman berkafein lainnya, seperti teh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas