Suara.com - Cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya inveksi dari virus yang menyebar dari hewan ke manusia maupun dari orang ke orang lainnya. Cacar monyet pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada 1970.
World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global. Terdapat kelompok yang risiko tinggi terinfeksi cacar monyet, di antaranya sebagai berikut.
1. Orang yang punya riwayat kontak erat
Mengutip situs https://infeksiemerging.kemkes.go.id/, orang yang tinggal dengan atau memiliki riwayat kontak erat (termasuk kontak seksual) dengan seseorang yang terinfeksi cacar monyet, atau yang memiliki kontak rutin dengan hewan yang dapat terinfeksi.
Epidemiolog asal Griffth University Australia Dicky Budiman pernah mengatakan bahwa pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria juga berisiko tinggi.
Di samping itu, Kemenkes menjelaskan bahwa risiko cacar monyet tidak terbatas pada orang yang aktif secara seksual atau pria yang berhubungan seks dengan pria. Setiap orang yang memiliki kontak erat dengan seseorang yang terkonfirmasi cacar monyet memiliki gejala berisiko.
Kendati demikian, data saat ini menunjukkan bahwa sebagian besar kasus merupakan kelompok pria yang berhubungan seks dengan pria.
2. Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh
Mengutip situs infeksiemerging.kemkes.go.id, bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh juga menjadi kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi cacar monyet atau monkeypox.
Baca Juga: Deretan Aktivitas yang Bisa Menularkan Cacar Monyet, Bisa Melalui Kontak hingga Pernapasan
Sementara itu, anak-anak bisa terinfeksi cacar monyet apabila mereka memiliki riwayat kontak erat dengan penderita. Menurut data saat ini menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan terhadap gejala yang berat dibandingkan remaja dan orang dewasa.
"Bayi yang baru lahir, anak-anak dan orang-orang dengan defisiensi imun yang mendasari mungkin berisiko mengalami gejala yang lebih serius dan kematian akibat cacar monyet. Karena sistem kekebalan mereka belum sepenuhnya terbentuk. Artinya, mereka lebih rentan terhadap infeksi. Sedangkan petugas kesehatan juga berisiko lebih tinggi karena paparan virus yang lebih lama," papar ahli dari WHO.
3. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan juga menjadi salah satu kelompok yang berisiko tinggi tertular monkeypox sehingga perlu untuk selalu menerapkan prosedur PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi).
4. Perempuan Hamil
Tak hanya kelompok di atas, perempuan hamil termasuk dalam kelompok yang risiko tinggi terinfeksi cacar monyet. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Berita Terkait
-
Pencegahan Cacar Monyet Mirif dengan Prokes Covid-19
-
85 Persen Efektif, Vaksin Cacar Bakal Digunakan Jepang Buat Cegah Cacar Monyet
-
Gubernur New York Kathy Hochul Umumkan Darurat Bencana Cacar Monyet di Wilayahnya
-
Penyintas Sebut Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Dibandingkan Covid-19, Kok Bisa?
-
Bukan untuk Menakut-nakuti, Ini Alasan WHO Menyatakan Cacar Monyet Darurat Global
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien