Suara.com - Tubuh manusia akan menua secara alami seiring bertambahnya usia. Kondisi kulit jadi salah satu tanda penuaan yang paling mudah terlihat, seperti keriput, flek hitam, dan nampak kendur.
Proses penuaan secara alami, terutama di kulit, erat kaitannya dengan kadar kolagen dalam tubuh. Semakin rendah kadar kolagen, maka tanda penuaan pada kulit juga bisa lebih cepat terjadi.
"Karena aging bukan hanya perkara usia. Kulit juga bisa menua karena penurunan kolagen dalam tubuh," jelas dokter speasialis gizi klinik dr. Yohan Samudra Sp.GK., dalam temu media bersama Nutriville di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Kolagen merupakan jenis protein yang tersebar di kulit, rambut, tendon, tulang rawan, dan tulang. Khusus di kulit, kolagen terdapat di lapisan tengah kulit atau dermis.
Dokter Yohan menjelaskan, fungsi kolagen pada kulit untuk menjaga kekencangan, elastisitas, serta kelembapan kulit. Itu sebabnya, kulit yang nampak keriput, kendor, dan kering bisa jadi tanda menurunnya kadar kolagen.
Meski secara alami, kadar kolagen memang akan turun sekitar 1-3 persen per tahun mulai usia 30-an tahun.
"Pada perempuan, penurunan kolagen bisa lebih cepat terjadi selama 4-5 tahun pertama pasca menopause karena faktor hormon. Kolagen bisa menurun sampai sekitar 30 persen dalam setahun," ucap dokter Yohan.
Penurunan kadar kolagen itu bisa semakin cepat terjadi apabila sering terpapar sinar matahari, polutan juga gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, kebiasaan begadang, dan makan tidak bergizi seimbang.
Lantaran termasuk jenis dari protein, dokter Yohan mengatakan bahwa dengan mencukupi asupan protein harian bisa sekaligus menambah cadangan kadar kolagen.
Baca Juga: Beberapa Manfaat Kesehatan Krim CBD untuk Kulit
"Kalau pola makan belum cukup atau ingin nambah kolagen dari suplementasi, salah satunya bisa dari minuman kolagen. Secara umum manfaatnya bisa untuk menghambat radikal bebas, memperbaiki hidrasi, melindungi fungsi sel dari paparan UVA, hingga menurunkan radang sendi," jelasnya.
Dari berbagai penelitian telah dibuktikan, lanjutnya, bahwa penambahan konsumsi minuman berkolagen sebanyak 2-5 gram per hari selama 60-90 hari, bisa memberikan berbagai manfaat tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja