Suara.com - Insomnia sering disepelekan dan dianggap sebagai gangguan tidur biasa. Padahal, dampak insomnia tak main-main, lho.
Ahli tidur Michelle Drerup, PsyD, DBSM mengatakan bahwa normalnya, seseorang mungkin tertidur dalam 10 hingga 20 menit setelah berbaring santai di tempat tidur. Tapi, waktu ini dapat bervariasi. Ada pula orang yang membutuhkan waktu 45 menit untuk tertidur, dan itu masih dibilang normal.
Tapi, pada orang insomnia, mereka mungkin tak kunjung tertidur meski sudah berbaring di tempat tidur selama berjam-jam.
Jadi, kapan Anda sebaiknya mencari bantuan untuk mengatasi insomnia?
Menurut Dr. Drerup, seperti dilansir dari Cleveland Clinic, ketika Anda mengalami kantuk yang berlebihan dan terus-menerus di siang hari, itu adalah tanda utama bahwa Anda mungkin membutuhkan bantuan.
“Ketika kita berbicara secara khusus tentang insomnia kronis, di situlah Anda mengalami kesulitan ini setidaknya tiga kali seminggu,” kata Dr. Drerup.
Selain kantuk di siang hari, Anda juga akan merasa seperti tidak punya energi, dan kesulitan untuk fokus.
Dalam kasus seperti ini, dokter Anda dapat merekomendasikan pengobatan terbaik. American College of Family Physicians dan The American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan untuk mencoba strategi pertama yaitu mengubah kebiasaan tidur Anda, sebelum beralih ke minum obat.
Terapi perilaku kognitif untuk insomnia adalah pengobatan standar emas. Ini berfokus pada perilaku dan pikiran yang mengganggu dan melanggengkan insomnia Anda — dan cara ini cukup efektif.
Baca Juga: Ada Berbagai Genre, Ini Dia 5 Lagu Korea Berjudul Insomnia yang Harus Kamu Dengar
“Pengobatan lini pertama untuk insomnia cenderung memiliki hasil jangka panjang yang jauh lebih baik ketika kita membandingkannya dengan menggunakan alat bantu tidur atau obat tidur,” kata Dr. Drerup.
Dan ini bukan pengobatan jangka panjang, biasanya singkat saja, dengan rata-rata mungkin empat hingga enam sesi. Dan setelah itu, Anda akan melihat kemajuan dengan cukup cepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis