Suara.com - Seorang wanita bernama Rhiannon Giles menceritakan pengalamannya menderita kolestasis intrahepatik saat usia kehamilan 38 minggu.
Awalnya, ia mengalami gatal di telapak kaki. Lalu, rasanya mulai menyebar ke kaki dan telapak tangan. Ketika ia menggaruknya, rasa gatalnya tidak berkurang.
Giles mengaku rasa gatalnya sangat parah, sampai -sampai mengonsumsi antihistamin oral dan menggunakan berbagai krim saja tidak ampuh.
Selain rasa gatal, Giles juga mendapati kotorannya berwarna pucat, urin gelap, nyeri di kuadran kanan atas (perut kanan atas), dan penyakit kuning.
Gejala lain yang sulit dibedakan dari tanda kehamilan biasa adalah depresi ringan, kelelahan, dan mual.
Ia pun memeriksakan dirinya dan dokter kandungannya mendiagnosisnya dengan kolestasis intrahepatik.
"Ketika pemeriksaan darah menunjukkan kolestasis intrahepatik, batin saya yang cemas merasa divalidasi, tetapi bagian (batin) yang lai merasa takut," kata Giles, dikutip Insider.
Kolestasis intrahepatik dapat meningkatkan risiko bayi lahir mati
Kolestasis intrahepatik terjadi ketika komponen empedu seperti bilirubin, asam empedu, serta kolesterol menumpuk di dalam hati akibat kelainan duktus billiaris di dalam hati.
Baca Juga: Makan Bayam yang Diduga Terkontaminasi Listeria, Janin Wanita Ini Lahir Mati
Walau umumnya tidak dikaitkan dengan peningkatan kematian sang ibu, kolestasis intrahepatik dapat meningkatkan risiko lahir mati.
Karena kondisinya, Giles pun diharuskan melahirkan.
"Kami menjadwalkan induksi rumah sakit, memberi saya beberapa hari untuk mencoba berbagai trik untuk memicu agar melahirkan di rumah," tambahnya.
Ia pun meminum minyak jarak, yang dapat menyebabkan kontraksi ringan di malam hari. Tetapi saat ke rumah sakit paginya, kontraksi berkurang. Untungnya, persalinan berjalan secara lancar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah