Suara.com - Seorang wanita bernama Mecca Shabazz (25) asal Pennsylvania, mengklaim janinnya lahir mati akibat mencampurkan bayam ke smoothies-nya beberapa hari sebelumnya.
Bayam yang Shabazz beli di toko kelontong Dresh Express bayam ternyata terkontaminasi bakteri Listeria, meski saat itu sang wanita tidak mengetahuinya.
Listeria merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi Listeriosis, yang jauh lebih berbahaya pada ibu hamil. Bakteri juga dapat menyebabkan keguguran, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists.
Shabazz pun menggugat toko atas kematian dari janinnya, cedera tubuh, dan tekanan emosioal pada ibu hamil.
"Selain kehilangan tragis dari bayi ini, kami berjuang untuk meningkatkan kesadaran... produsen dan distributor makanan untuk menyediakan makanan yang bersih, aman, dan tidak terkontaminasi," kata pengacaranya, Julianna Merback Burdo, dikutip dari Insider.
Menurutnya, keamanan dari rantai makanan harus dimulai dari orang-orang yang memproses, mengemas, mengangkut, dan menjual makanan kepada masyarakat.
Kronologi kematian janin Shabazz
Pada 11 Desember tahun lalu, Shabazz yang hamil 30 minggu memeriksakan dirinya ke rumah sakit karena mengalami gejala seperti flu. Dokter memastikan janinnya sehat.
Saat istirahat di rumah, neneknya membeli bayam dari Fresh Express, yang ia konsumsi untuk campuran smoothie.
Baca Juga: Dampak Bayam Bagi Kesehatan
Namun, pada 15 Desember di tahun yang sama, Shabazz kembali ke rumah sakit dengan pendarahan dan kontraksi yang menyakitkan.
Dokter tidak menemukan gerakan janin atau detak jantung. Shabazz pun harus melahirkan janinnya yang lahir mati di hari yang sama.
Otopsi mengonfirmasi penyebab kematian adalah karena Listeria.
Lima hari kemudian, Fresh Express mengumumkan bahwa mereka menarik beberapa produk, temrasuk bayam, karena wabah lusteria di Pennsylvania.
Dokter kandungan Stephanie Ros mengatakan listeria memang menjadi masalah besar selama kehamilan dan diketahui sebagai penyebab lahir mai.
Itu sebabnya ibu hamil disarankan untuk menjauhi makanan yang berisiko terkontaminasi, seperti daging deli, keju lunak, dan kecambah mentah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia