Suara.com - Jumat lalu, (5/8/2022), kabar menyedihkan datang dari artis Hollywood Anne Heche. Artis berusia 53 tahun itu mengalami kecelakaan mobil yang cukup parah sehingga harus dirawat di rumah sakit. Kecelakaan parah tersebut membuat artis pemenang Emmy ini mengalami mati otak. Hingga saat ini kesehatan Anne masih belum diketahui karena luka yang cukup parah.
Pihak keluarga sendiri meminta doa untuk kesembuhan Anne. Selain itu, keluarga juga mengucapkan terima kasin kepada pihak rumah sakit yang memberikan penanganan cukup baik kepada Anne.
"Kami ingin berterima kasih kepada semua orang atas harapan dan doa mereka yang baik untuk kesembuhan Anne dan berterima kasih kepada staf yang berdedikasi dan perawat luar biasa yang merawat Anne di Grossman Burn Center di rumah sakit West Hills," ucap perwakilan keluarga dan teman-teman Heche, seperti dilansir dari Deadline.
Sampai saat ini, kondisi pemain film Volcano ini masih kritis pasca kecelakaan itu. Bahkan, ia juga diperkirakan tidak selamat.
"Anne Heche menderita cedera otak anoxic yang parah dan tetap koma, dalam kondisi kritis. Dia diperkirakan tidak akan selamat,” sambungnya.
Kematian otak yang dialami Anne sendiri juga memungkinkan adanya cacat setelah sembuh.
Namun, apa itu sebenarnya mati otak? Apakah sama dengan koma?
Mengutip Alodokter, mati otak sendiri merupakan kondisi organ otak yang terhenti secara permanen. Kondisi ini juga berbeda dengan koma. Jika seseorang koma, ia akan tetap bisa bernapas maupun jantung berdetak meskipun tidak sadar. Namun, ketika orang mengalami mati otak ia ada di tahap koma, tetapi tidak sadar.
Biasanya kondisi ini memerlukan alat bantu seperti ventilator. Alat tersebut akan membantu agar tubuh pasen tetap bernapas dan jantung terus berdetak. Kondisi ini sendiri juga disebabkan oleh berbagai hal di antaranya:
Baca Juga: Han So Hee Masih Belum Pulih dari Cedera, Agensi Ungkap Kondisi Terkini Sang Aktris
- Gangguan fungsi jantung, misalnya henti jantung dan serangan jantung
- Stroke
- Cedera kepala yang parah
- Perdarahan otak
- Infeksi pada otak, seperti meningitis
- Tumor otak
- Herniasi otak
Sementara itu, orang yang mengalami mati otak memiliki tanda-tanda berikut, seperti dikutip dari laman BetterHealth, Jumat (12/8/2022):
- Pupil seseorang yang mati otak tidak merespon cahaya.
- Mereka yang mengalami mati otak juga tidak menunjukkan reaksi terhadap rasa sakit.
- Mata tidak berkedip saat permukaan mata disentuh (refleks kornea).
- Mata seseorang yang mati otak bergerak ketika kepala digerakkan (refleks oculocephalic).
- Seseorang yang mengalami mati otak matanya tidak bergerak ketika air es dituangkan ke dalam telinga (refleks okulo-vestibular).
- Tidak ada refleks tersedak saat bagian belakang tenggorokan disentuh.
- Orang tersebut tidak bernapas saat ventilator dimatikan.
- Jika melakukan tes elektroensefalogram tidak menunjukkan aktivitas otak sama sekali.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!