Suara.com - Saat ini virus cacar monyet menyebar dengan cepat ke berbagai negara. Gejala umum infeksi cacar monyet adalah demam, ruam dan lesi bersama dengan kondisi lain seperti sakit kepala hebat, sakit punggung, nyeri otot dan kekurangan energi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ruam kulit akibat cacar monyet biasanya dimulai dalam 1-3 hari setelah munculnya demam. Ruam terlihat di wajah, telapak tangan, telapak kaki, dan alat kelamin.
Ruam akibat cacar monyet juga dapat terlihat pada konjungtiva dan kornea mata. Munculnya ruam cacar monyet ini juga melalui beberapa tahap, antara lain tahap makula, papula, vesikel hingga pustula.
Banyaknya jumlah lesi yang muncul akibat cacar monyet dapat bervariasi pada setiap orang.
Tapi dilansir dari Times of India, Anda harus tahu bahwa cacar monyet paling menular ketika mulai muncul ruam kulit.
Para ahli telah memperingagkan pasien berisiko sangat menular ketika berada di tahap lesi dan ruam aktif pada kulit.
Periode ini bisa berlangsung hingga 2 minggu juga dan bisa lebih dari itu dalam beberapa kasus.
"Seseorang dianggap menular dari awal manifestasi klinis pertama sampai semua lesi kulit mengering. Ini bisa memakan waktu hingga 3 minggu," kata Dr Maharshi Desai, spesialis perawatan kritis senior, Apollo Hospitals, Ahmedabad.
Cara merawat ruam cacar monyet
Baca Juga: Terdeteksi di Limbah Kota New York, Penyebaran Virus Polio Mulai Marak di Amerika
Ruam dan lesi bisa sangat menyakitkan dan gatal tergantung pada lokasinya, sehingga orang harus sangat berhati-hati.
Pasien hanya boleh menggunakan obat yang direkomendasikan dokter untuk menenangkan lesi. Selain itu, pasien harus menjaga kebersihan yang ketat sampai lesi benar-benar terlepas dari kulit aktif normal.
"Pasien harus diisolasi secara ketat selama tahap itu. Lesi kulit biasanya akan sembuh sendiri," katanya.
Dr Desai juga menyarankan bahwa staf perawatan kesehatan harus memakai perlengkapan APD. Hindari penggunaan steroid topikal atau sistemik untuk lesi kulit.
Pada kulit yang teriritasi, seseorang dapat menggunakan pembersih atau pelembab yang lembut. Pasien juha bisa konsumsi parasetamol untuk menghilangkan rasa sakit dan jangan memencet lesi.
Dr. Rajinder Kumar Singal, Direktur Senior & HOD-Internal Medicine, BLK-Max Super Specialty Hospital mengatakan, pasien cacar monyet harus menahan diri untuk tidak menggaruk kulit mereka dan merawat ruam mereka dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan lesi serta menjaga kulit yang terbuka tetap kering.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda