Suara.com - Sarapan sering disebut-sebut sebagai waktu makan yang paling penting dalam sehari. Tetapi kadang-kadang bisa menjadi yang paling sulit untuk dilakukan – terutama jika membutuhkan sarapan saat bepergian.
Dengan sedikit waktu di pagi hari, sarapan sering kali menjadi santapan yang nyaman, di mana Anda akan mengolesi sepotong roti panggang dengan selai atau menuangkan semangkuk sereal seperti serpihan jagung untuk diri sendiri.
Namun, “Food Compass” baru telah menunjukkan makanan paling sehat untuk sarapan – dan selai dan serpihan jagung tidak cocok. Demikian seperti dilansir dari The Independent.
Sebaliknya, para ilmuwan di Universitas Tufts telah menunjuk makanan seperti salmon mentah atau alpukat untuk sarapan yang sehat, dan mengatakan untuk menghindari telur jika memungkinkan.
Mereka telah menciptakan Food Compass untuk memberi peringkat 8.000 makanan dari satu hingga 100, dengan 100 menjadi pilihan paling sehat.
Mereka melihat 54 atribut nutrisi untuk setiap makanan yang dibagi menjadi sembilan kategori: vitamin, mineral, serat, protein, aditif, fitokimia, pengolahan, lipid spesifik, dan bahan berbasis makanan.
Para peneliti menemukan bahwa apa pun dengan nilai di atas 70 adalah makanan yang “baik” untuk dikonsumsi, sementara apa pun dengan nilai di bawah 30 harus dihindari.
Dalam hal makanan sarapan, Cheerios mendapat skor 95 pada skala, sementara raspberry mendapat skor 100, begitu pula jus seledri, salmon mentah, alpukat, kacang merah, dan brokoli mentah.
Telur rebus hanya mendapat skor 51 dalam daftar, sementara makanan seperti minuman bersoda, selai roti panggang putih, fudge, dan frankfurter mendapat skor satu dari 100.
Baca Juga: 6 Ciri-ciri Kamu Memiliki Pasangan yang Posesif, Merasakannya?
Terlepas dari peringkat tinggi Cheerios, sereal lain tidak cukup cocok, dengan serpihan jagung berada di peringkat 19 dari 100, Special K peringkat 18 dan Frosties peringkat 15.
Skor rata-rata untuk semua 8.000 makanan yang diuji adalah 43, dengan makanan ringan dan makanan penutup dinilai paling rendah.
Buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan adalah kelompok dengan skor tertinggi, sementara daging hanya mendapat skor 25, unggas mencetak 43, dan makanan laut mendapat skor 67.
Rekan penulis studi, Dr Renata Micha, mengatakan: “Dengan algoritme penilaian yang tersedia untuk umum, Food Compass dapat memberikan pendekatan bernuansa untuk mempromosikan pilihan makanan sehat – membantu memandu perilaku konsumen, kebijakan nutrisi, penelitian ilmiah, praktik industri makanan, dan perilaku berbasis sosial. keputusan investasi.”
Berita Terkait
-
Begini Cara Mendapatkan Tampilan Makeup Bibir Matte Tanpa Membuatnya Kering atau Pecah-Pecah
-
Sheraton Mustika Yogyakarta Gelar Balinese Food Festival, Obati Kerinduan pada Pulau Dewata
-
Rekomendasi 7 Makanan untuk Diare yang Aman dan Membantu Pemulihan
-
6 Ciri-ciri Kamu Memiliki Pasangan yang Posesif, Merasakannya?
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Dari Flu hingga Hidung Tersumbat: Panduan Menenangkan Ibu Baru Saat Bayi Sakit
-
Hasil Penelitian: Nutrisi Tepat Sejak Dini Bisa Pangkas Biaya Rumah Sakit Hingga 4 Kali Lipat
-
Cegah Bau Mulut akibat Celah Gigi Palsu, Ini Penjelasan Studi dan Solusi untuk Pengguna
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek