Suara.com - YouTuber Atta Halilintar sedang dirawat di rumah sakit akibat menderita demam berdarah. Kondisi ini membuat suami Aurel Hermansyah ini membutuhkan perawatan lebih lanjut.
"Iya (positif DBD), baru hari kedua di sini (rumah sakit). Kata dokter sih, biasa sampai seminggu," tutur Aurel, dikutip dari YouTube KH Infotainment, Minggu (21/8/2022).
Berdasarkan kondisi terakhir, suhu tubuh Atta Halilintar mencapai 40 derajat Celcius dan trombosit rendah.
"Ya tadi sih terakhir 134.000 trombositnya apa berapa gitu. Makanya ini aku mau cek buat ketemu sama dokter," sambung Aurel.
DBD merupakan bentuk infeksi dari virus dengue yang dibawa oleh nyamuk.
Menurut tingkat keparahan gejala, demam berdarah terbagi menjadi dua, yakni demam dengue (dengue fever) dan demam berdarah dengue (dengue hemorrhagic fever).
Menyadur Alodokter, berikut penjelasan kedua jenis demam berdarah tersebut:
Demam dengue (dengue fever)
Demam dengue merupakan bentuk ringan dari infeksi virus dengue. Gejalanya menyerupai demam pada umumnya, yang dimulai sejak hari ke-4 hingga hari ke-7 setelah terinfeksi.
Baca Juga: Atta Halilintar Sakit DBD, Begini Perawatan di Rumah Sakit Agar Cepat Sembuh
Gejala demam dengue umumnya mereda kurang dari satu minggu, tapi beberapa kasus bisa sampai 10 hari. Berikut beberapa gejala demam dengue:
- demam 40 derajat Celcius atau lebih
- sakit kepala berat
- nyeri sendi, otot, dan tulang
- hilang nafsu makan
- nyeri di bagian belakang mata
- mual dan muntah
- pembengkakan kelenjar getah bening
- ruam kemerahan (muncul sekitar dua hingga lima hari setelah demam)
Demam berdarah dengue (Dengue hemorrhagic fever)
DBD merupakan kondisi ketika demam dengue memburuk. Biasanya ini terjadi antara hari ke-3 hingga hari ke-7 setelah gejala muncul.
Pada tahap ini, suhu penderita bisa naik dan turun (pola demam pelana). Misalnya satu hari 38 derajat Celcius, lalu hari berikutnya baik kembali hingga 40 derajat Celcius.
Berikut beberapa tanda bahaya dari demam berdarah dengue:
- sakit perut tak tertahankan
- muntah terus-menerus, bisa sampai 3 kali atau lebih dalam 24 jam
- pendarahan, seperti gusi berdarah atau mimisan
- terdapat darah pada urine, tinja, atau muntahan
- pendarahan di bawah permukaan kulit (bintik merah)
- napas pendek atau cepat
- lemas atau lelah
- gelisah
Banyak orang mengira demam pelana menandakan fase kesembuhan, padahal justru sebaliknya. Ketika demam naik dan turun, pasien harus diawasi ketat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan