Suara.com - Dua dari empat anak pasangan Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi telah berusia remaja, masing-masing berumur 15 dan 17 tahun.
Mereka tak lepas dari perhatian publik akibat dari pemberitaan ibu dan bapaknya yang menjadi tersangka pada kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
Psikolog Seto Mulyadi, atau akrab disapa Kak Seto mengungkapkan bahwa anak-anak itu rentan alami guncangan secara psikologis akibat kasus hukum yang terjadi pada orangtuanya.
"Tentu pertama merasa sedih, kecewa, marah, geram, dan sebagainya. Kemudian kehilangan rasa percaya diri karena mungkin dapat stigma negatif dari teman," kata Kak Seto saat ditemui di Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Mereka juga rentan menjadi korban perundungan atau bullying hingga mendapat hujatan akibat dampak dari ulah orangtuanya.
Itu sebabnya, Kak Seto menegaskan bahwa anak-anak dengan kondisi seperti itu sangat perlu mendapatkan perlindungan dan pendampingan dari orang dewasa.
"Stigma negatif dan sebagainya, dibilang anak pembunuh, anak koruptor, anak segala macam. Ini amanat undang-undang Perlindungan Anak."
"Perlindungan terhadap anak adalah non diskriminasi, mau anak jalanan, mau anak gelandangan, anak pejabat, anak jenderal, anak artis, tidak ada diskriminasi, semua membutuhkan perlindungan," tuturnya.
Menurut Kak Seto, pemerintah menjadi pihak paling berwenang dalam memberikan perlindungan dan pendampingan kepada anak-anak Sambo dan Putri, baik pemerintah pusat maupun daerah.
Baca Juga: Setelah Periksa 15 Saksi, Giliran Irjen Ferdy Sambo yang Disidang
Selain itu juga dari lembaga negara seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Kemudian, juga dari Institusi polri yang menjadi tempat bekerja Sambo.
Untuk mencegah terjadinya gangguan psikologis pada anak, Kak Seto menyampaikan kalau anak-anak tersebut perlu dipisahkan dari lingkungan yang menjadi sumber tekanan.
"Kalau misalnya anak dilabeli secara digital, mohon sementara puasa media sosial. Kalau terjadi di lingkungan sekolah, sementara mungkin menempuh jalur informal, supaya tidak menjadi sumber tekanan yang dirasakan oleh anak-anak," sarannya.
Sambo dan Putri diketahui memiliki empat anak, dengan yang tertua telah berusia 21 tahun. Dan anak kedua juga ketiga masing-masing umur 15 dan 17 tahun. Serta anak bungsu yang baru 1,5 tahun.
Kak Seto sendiri telah menyampaikan bersedia berikan perlindungan dan pendampingan untuk anak-anak tersebut, terutama yang masih berusia batita. Ia juga sudah lakukan pertemuan dengan pihak Polri.
Tetapi, saat ini, mantan ketua KPAI itu belum bertemu secara langsung dengan anak-anak Sambo dan Putri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia