Suara.com - Saat telah diberi resep antibiotik, seringkali sulit untuk mengetahui obat penghilang rasa sakit apa yang dapat digunakan.
Parasetamol adalah salah satu obat penghilang rasa sakit yang paling banyak digunakan dan paling aman. Tetapi sering kali ada pesan yang beragam tentang apakah Anda dapat menggunakannya bersama antibiotik.
Apakah mengonsumsi parasetamol dengan antibiotik aman? Jawaban singkatnya adalah ya, sebagian besar. Antibiotik digunakan untuk membantu membersihkan infeksi tetapi seringkali tidak melakukan apa pun untuk menghilangkan rasa sakit.
Oleh karena itu Anda biasanya dapat dengan aman minum obat penghilang rasa sakit bersama antibiotik. Demikian seperti dikutip dari The Sun.
NHS mengatakan mengonsumsi parasetamol dan antibiotik pada saat yang sama "seharusnya tidak menimbulkan masalah".
Tetapi jika khawatir menggabungkan keduanya atau mulai mengalami masalah setelah mengonsumsi parasetamol, Anda harus menghubungi dokter atau dokter umum Anda.
Namun, ada dua antibiotik yang tidak bisa digunakan bersamaan dengan parasetamol. Ini adalah isoniazid dan rifampisin, dua antibiotik yang digunakan untuk mengobati penderita tuberkulosis.
Menurut sejumlah kecil laporan, mengonsumsi isoniazid dengan parasetamol dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.
Sementara laporan kasus menunjukkan bahwa penggunaan parasetamol bersamaan dengan rifampisin juga dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.
Baca Juga: Terinfeksi Cacar Monyet, Dokter Malah Berulang Kali Salah Diagnosis dan Beri Obat
Dosis yang paling umum untuk orang dewasa adalah satu atau dua tablet 500mg hingga 4 kali dalam periode 24 jam.
Parasetamol dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan tetapi Anda selalu disarankan untuk meninggalkan setidaknya 4 jam di antara dosis.
Ini bisa memakan waktu hingga satu jam untuk bekerja sehingga penting untuk tidak mengambil lebih banyak jika Anda tidak dapat merasakan efeknya secara langsung.
Untuk anak-anak, kekuatan dan dosis yang dibutuhkan tergantung pada usia mereka, jadi selalu baca instruksi dengan seksama sehingga Anda tahu apa yang harus diberikan kepada anak Anda.
Kebanyakan orang dapat menggunakan parasetamol dengan aman tetapi NHS mengatakan bahwa Anda harus berkonsultasi dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu jika Anda:
- pernah memiliki reaksi alergi terhadap parasetamol atau obat lain di masa lalu
- memiliki masalah hati atau ginjal
- secara teratur minum lebih dari jumlah maksimum yang disarankan alkohol (14 unit seminggu)
- minum obat epilepsi
- minum obat tuberkulosis (TB)
- minum warfarin pengencer darah dan Anda mungkin perlu minum parasetamol secara teratur
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia