Suara.com - Peneliti telah menemukan gen baru dalam bakteri tuberkulosis yang bisa membuat patogen ini kebal antibiotik. Studi ini dapat memainkan peran penting dalam pengobatan dan pencegahan tuberkulosis (TBC) di masa depan.
Saat ini, TBC dapat dicegah menggunakan vaksin dan sebagian besar infeksi dapat disembuhkan dalam enam bulan. Namun, penyakit ini tetap merenggut 1,5 juta nyawa secara global tiap tahunnya, lapor Science Alert.
Itulah mengapa studi baru, yang menganalisis sekuensing genom terbesar dari Mycobacterium tuberculosis, sangat penting.
Di samping itu, ancaman jenis TBC yang resisten antibiotik juga tampaknya tidak akan hilang dalam waktu dekat.
Dalam dua studi pertama, peneliti mengumpulkan dan mengurutkan 12.289 isolat dari 23 negara dan memaparkannya ke antimikroba yang biasanya digunakan untuk mengobati TBC.
Dari jumlah tersebut, lebih dari setengahnya resisten terhadap setidaknya satu obat, dan 2.129 di antaranya kebal terhadap beberapa obat atau yang terkuat.
Dalam percobaan lanjutan pada 10.228 isolat bakteri, para peneliti menemukan strain yang toleran terhadap masing-masing 13 antimikroba yang diuji.
Mengidentifikasi ambang batas di mana obat dapat memengaruhi bakteri dapat membuat peneliti menentukan dosis paling efektif untuk melawannya.
Analisis selanjutnya, peneliti menemukan 20 gen yang paling memberikan tingkat resistensi atau kekebalan pada bateri.
Baca Juga: Kemenkes Ungkap Pemanfaatan Dana Global Fund: Untuk Penanganan HIV-AIDS, TBC, dan Malaria
Kini, peneliti dapat menindaklanjuti ke-20 gen spesifik tersebut dengan mempelajari potensinya dalam membuat bakteri resisten terhadap pengobatan.
"Ringkasan data ini sepenuhnya open source dan diharapkan dapat memfasilitasi serta menginspirasi penelitian di masa depan," tulis peneliti dalam makalah mereka.
Berita Terkait
-
Cek Layanan Kesehatan Tuberkulosis, Wamenkes Dante: Eliminasi TB Tahun 2030 Wajib Libatkan Lintas Sektor
-
Tak hanya Covid-19 yang Harus Diwaspadai, Dirjen WHO Sebut Tuberkulosis Bunuh 1,5 Juta Orang Tiap Tahun
-
Dukung Penanggulangan Penyakit Tuberkulosis, WHO: Investasi Penelitian Vaksin Perlu Ditingkatkan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif