Suara.com - Kandungan alergen dalam produk kecap manis ABC, yakni sulfit atau sulfur dioksida menjadi sorotan setelah adanya penarikan produk dari pasaran Singapura.
Dijelaskan Ahli gizi sekaligus Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah MS bahwa alergen sangat umum ditemukan dalam produk pangan olahan dan pangan segar.
Menurut Prof. Hardinsyah, produk alergi tidak berbahaya untuk masyarakat umum tapi orang dengan riwayat alergi tertentu diminta berhati-hati, karena bisa merangsang reaksi alergi pada tubuhnya.
"Alergen pada dasarnya adalah bahan pangan atau senyawa yang dapat menyebabkan reaksi alergik pada pada individu tertentu yang memiliki hipersensitivitas terhadap senyawa tersebut," ujar Prof. Hardinsyah melalui keterangan PT. Heinz Indonesia, Senin (12/9/2022).
Adapun kandungan alergen yang paling sering ditemukan di pasaran seperti telur dan ikan, krustase, kacang, hingga sulfur dioxide (sulfur dioksida) yang lazim ditemukan pada buah-buahan.
Inilah sebabnya di produk olahan untuk mendapatkan izin BPOM, harus mencantumkan bahan-bahan tersebut dalam label informasi. Tujuannya agar konsumen yang membeli, membaca dan waspada jika dikonsumsi produk yang mengandung alergen tersebut.
"Selama penggunaannya tidak melebihi ambang batas yang ditentukan oleh lembaga yang berwenang dan keberadaannya di komunikasikan dengan jelas, maka produk tersebut aman untuk dikonsumsi," jelas Prof. Hardinsyah.
Sementara itu Quality Technical Service Lead Kraft Heinz Indonesia, Emerensiana Adi Dhae mengaku pihaknya sudah memiliki aturan Global Food Allergen Policy, yang dijadikan acuan dalam pemilihan material, kandungan hingga formulasi bahan alergen dalam produk kecap manis ABC dan saus sambal ayam goreng.
"Termasuk aturan pencantuman bahan baku, nilai gizi, serta kandungan alergen pada label kemasan. Penerapan kebijakan ini menjadi hal penting untuk memastikan seluruh bahan pangan yang digunakan dapat terkomunikasikan secara transparan kepada konsumen," terang Emerensiana.
Baca Juga: Dua Produk Asal Indonesia Ditarik dari Peredaran, Ini Penjelasan Badan Makanan Singapura
Beberapa waktu lalu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, juga juga memastikan bahwa informasi kemasan dua produk kecap manis ABC dan saus sambal ayam goreng yang ditarik oleh BPOM Singapura, FSA, sesuai standar edar di Indonesia.
"Tidak terdapat perbedaan regulasi di Indonesia maupun Singapura terkait pencantuman informasi alergen sulfit, dan BTP (bahan tambahan pangan) pengawet benzoat pada produk kecap manis dan saus sambal," terang BPOM RI beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini