Suara.com - Penanganan nyeri tidak boleh dilakukan sembarangan. Jika salah, nyeri bisa berkembang menjadi kondisi kesehatan serius yang membahayakan nyawa.
Diungkap oleh dokter spesialis anastesi, dr. Ketut Ngurah Gunapriya dari KL Klinik, nyeri apalagi berkepanjangan bisa menjadi adanya kerusakan pada organ tubuh yang tidak tampak.
"Nyeri adalah suatu pengalaman emosional yang tidak menyenangkan. Biasanya, disebabkan oleh kerusakan tampak maupun tidak tampak. Baik nyeri dengan durasi pendek (akut) maupun durasi panjang (kronik), sama-sama dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya," tuturnya dalam keterangan yang diterima Suara.
dr. Ketut mengungkap ada 5 jenis nyeri yang jika dirasakan, harus segera mendapat pertolongan dokter spesialis nyeri. Apa saja?
Nyeri di area lutut
Rasa sakit yang datang secara tiba-tiba, seperti hentakan keras disertai dengan pembengkakan bisa menjadi tanda adanya ligament yang robek.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, maka akan menyebabkan pembengkakan lutut yang semakin parah, hingga dapat menyebabkan terjadi kerusakan jaringan daerah lutut secara permanen.
Dan, dalam waktu yang lebih lama, dapat menyebabkan kerusakan sendi degeneratif (masalah akibat pertambahan usia) yang lebih serius.
Nyeri di tulang belakang
Baca Juga: Atasi Nyeri Haid ala dr. Zaidul Akbar dengan Resep Herbal Ini, Mudah dan Praktis
Sakit atau nyeri tajam yang datang di area tulang belakang, terutama di bagian bawah dapat menjadi tanda dari adanya saraf kejepit.
Ini dapat terjadi ketika diskus (cakram tulang rawan) tulang bergeser atau keluar dari posisi anatomi, sehingga menekan saraf di sekitarnya. Saat diskus memberi tekanan pada saraf dan pembuluh darah di sekitar, maka akan menyebabkan munculnya nyeri hingga mati rasa di sisi tubuh penderita.
Mengabaikan nyeri akibat saraf kejepit dapat membuat postur tubuh menjadi tidak seimbang, kejang otot, hingga kerusakan saraf permanen.
Nyeri di bahu
Sendi bahu manusia terdiri dari sekelompok 4 otot dan tendon penghubung. Tendon tersebut dapat robek saat cedera, kecelakaan, atau melakukan gerakan berulang atau mengangkat sesuatu yang terlalu berat.
Kerusakan pada tendon inilah yang biasanya menyebabkan rasa nyeri di area bahu. Terutama, jika nyeri tersebut dibarengi dengan munculnya bunyi “klik” saat menggerakan bahu, dapat menjadi komplikasi seperti pergeseran tulang karena cedera bahu sebelumnya.
Berita Terkait
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Stop Duduk Terlalu Lama! Otak Bisa Melemah Hingga Kesehatan Terancam
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Sinyorita Esperanza Kembali Berjalan Normal Setelah Patah Tulang: Tapi...
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah