Suara.com - Meski nampak bersih dari permukaan, kulit manusia sebenarnya dihuni oleh banyak makhluk sangat kecil berupa jamur dan bakteri, termasuk di kulit wajah.
Apabila susunan mikrobioma itu tidak seimbang bisa jadi memicu masalah kulit, seperti jerawat, komedo, juga beruntusan.
"Kulit itu kaya universe, jadi dia sebenarnya tidak steril. Kalau pun kita cuci tangan kemudian kasih hand sanitizer ternyata gak lama lagi akan ada mikroba lagi, gak bisa 100 persen bersih karena mikroba terus memperbarui diri. Tantangannya gimana mikroba dalam tubub itu seimbang, yang baik tetap ada dan jahat tidak jadi ancaman," jelas dokter Spesialis Kulit dr. SK Sulistyaningrum, Sp.KK., dalam temu media di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan bahwa tipe kulit juga bisa pertanda mikrobioma apa yang paling dominan di wajah.
"Rata-rata orang yang berminyak biasanya jamurnya tinggi. Kaarena jamur itu sukanya makan yang oily, jadi kalau seseorang suka pijat cenderung panuan. Panu itu bukan sesuatu yang menular dari orang lain, tapi itu sebetulnya jamur di kita tumbuh berlebihan. Karena kulitnya sering oily, waktunya dibersihkan dia enggak cepet-cepet dikeringkan keburu over growt jamurnya," tuturnya.
Sementara mikrobioma bakteri lebih tidak menentu. Orang dengan tipe kulit nirmal pun bisa jadi dominan bakteri. Hanya saja, komposisi antara bakteri baik dan bakteri jahat bisa seimbang.
"Yang jadi masalah kalau bakteri yang jenisnya patogen berlebihan, jadi bisa bikin infeksi, jerawat," kata dokter Ningrum.
Keberadaan jamur dan bakteri tersebut memang tidak bisa sepenuhnya dihilangkan dari kulit. Sebab, lanjut dokter Ningrum, keberadaan mikrobioma itu juga sebenarnya bermanfaat untuk melindungi kulit.
Hanya saja, komposisi mikrobioma bisa terganggu akibat gaya hidup maupun faktor eksternal di luar tubuh.
Baca Juga: Penting! Simak 5 Cara Mencuci Muka yang Baik dan Benar
"Mikrobioma sangat berpengaruh terhadap hal-hal yang sifatnya merusak kulit. Baik eksposure ultraviolet, temperatur suhu berubah, kelembaban berubah. Itu semua bisa mengubah keseimbangan kulit. Hal di luar dan di dalam bisa sangat berpengaruh," jelasnya.
Bahkan komposisi mikrobioma pada setiap area kulit di tubuh juga berbeda. Pada area kulit yang lebih berminyak dan lembab, seperti wajah, dada, dan punggung, biasanya lebih dominan bakteri.
"Tiap orang punya tiga kategori kulit. Ada bagian yang kering seperti telapak tangan, area lengan bawah. Ada area sifatnya lembab seperti, lipat siku, punggung. Juga berminyak seperti wajah, punggung, dada tengah yang memang jadi lokasi tersering alami jerawat," kata dokter Ningrum.
Berita Terkait
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
Dinding Rumah Berjamur? Ini 5 Cat Eksterior Anti Jamur dan Anti Panas
-
Cari Krim Malam yang Bagus untuk Usia 50-an? Ini 5 Rekomendasi Mulai Rp29 Ribuan
-
5 Rekomendasi Cat Anti Jamur untuk Bagian Depan Rumah: Tahan Cuaca Ekstrem, Cocok di Musim Hujan
-
4 Pilihan Cat Tembok Waterproof, Anti Jamur, dan Anti Panas, Harga Dibawah 200 Ribu
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan