Suara.com - Tidak bisa dipungkiri pembicaraan tentang kesehatan mental masih menjadi hal yang dianggap tabu di masyarakat. Ketika seseorang mengalami masalah atau gangguan jiwa, penyebabnya sering dikaitkan dengan hal berbau mistis.
Menurut dokter jiwa, hal ini terjadi karena stigma terhadap orang dengan gangguan mental selalu negatif. Ahli Madya Epidemiologi Kesehatan Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes, dr. Edduwar Idul Riyadi, Sp.KJ menuturkan, gangguan mental juga dikaitkan dengan hal-hal mistis dan supranatural.
“Masalah kesehatan mental itu udah ada stigma dari dulu. Kesehatan mental itu dianggap sesuatu yang negatif. Stigma muncul itu muncul karena istilah masyarakat mental. Orang dengan gangguan jiwa itu berhubungan dengan hal diluar nalar atau supranatural. Terus ada istilah disebut sebuah kegilaan atau hal yang diluar pikiran manusia,” ucap Dokter Edduwar dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu.
Adanya pandangan seperti itu yang membuat seseorang takut untuk berbicara masalah kesehatan mental. Baginya, ketika mengalami masalah mental, itu merupakan hal yang memalukan. Bahkan tidak jarang dirinya mendapatkan diskriminasi dari orang-orang.
“Orang jadi menjauhi, orang takut dengan hal tersebut sehingga ia tersingkirkan dan terdiskriminasi. Oleh sebab itu berbicara gangguan mental itu dibilang memalukan,” sambung Dokter Edduwar.
Meski demikian, terkait kesehatan mental saat ini sudah banyak orang yang terbuka, khususnya pada generasi muda. Namun, dengan terbukanya generasi muda dengan kesehatan mental juga memiliki masalah lain.
Psikolog sekaligus Co-Founder @tigagenerasi, Saskhya Aulia Prima, M. Psi, menuturkan, semakin terbukanya generasi muda akan kesehatan mental, hal tersebut juga sejalan dengan banyaknya informasi yang ada. Namun, tidak semua informasi yang beredar justru benar.
Saskhya menjelaskan, justru banyak sumber yang tidak tahu asal usulnya dari mana sehingga generasi muda saat ini lebih sering melakukan self diagnosis.
“Tantangan terbarunya, informasi banyak yang kredibel yang mana gitu, karena sekarang muncul kondisi yang jadi self diagnosis,” ujar Saskhya.
Baca Juga: 5 Manfaat Meditasi untuk Kesehatan Mental yang Jarang Diketahui
Oleh sebab itu, Saskhya menyarankan jika muncul gejala-gejala adanya gangguan mental, orang-orang diharapkan dapat segera mendatangi ahli profesional. Itu akan membantu orang tersebut mengetahui kondisi yang sebenarnya dialami.
Selain itu, menurut Saskhya dengan dengan mengunjungi ahli profesional juga akan meminimalisir dampak buruk lainnya seperti self harm dan lain-lain.
“Intinya sih kalau punya masalah mental tuh kadang ada aja pikiran buat self harm atau masalah lainnya. Jadi kalau menurut aku segera datang ke profesional untuk mendapatkan bantuan dan mengatasi masalahnya,” jelas Saskhya.
Berita Terkait
-
Kepala 'Meledak' Gara-gara Overthinking? Ini 6 Jurus Jitu buat Bungkam Pikiranmu
-
Melihat Aktivitas ODGJ di Posyandu Jiwa Kota Kediri
-
Mata Lelah, Pikiran Kacau? Mungkin Kamu Butuh Digital Detox
-
Tergulung Doomscrolling, Ketika Layar Jadi Sumber Cemas
-
Jangan Sampai Emosi! Kuasai 4 Cara Melatih Kesabaran Super di Zaman Now
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya