Suara.com - Meningkatnya kasus gangguan ginjal akut misterius belakangan ini membuat para orang tua panik dan khawatir penyakit itu akan menyerang anaknya. Apalagi, banyaknya pemberitaan di media sosial membuat mereka semakin panik dan khawatir.
Melihat hal tersebut, Dokter spesialis anak dr. S T Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A., menyarankan agar para orang tua tidak panik menghadapi penyakit satu ini. Ia juga mengatakan, para orang tua diusahakan untuk tidak terpancing berbagai berita hoaks yang muncul di internet.
Sementara untuk informasi resmi, para orang tua dapat melihat pemberitaan yang telah disampaikan pemerintah dan berbagai lembaga yang menangani permasalahan gangguan ginjal akut misterius saat ini.
"Jangan percaya pemberitaan yang muncul di internet tanpa sumber jelas. Orang tua dapat menunggu kabar dari pemerinta, BPOM, dan IDAI. Jangan panik karena pada prinsipnya ini membantu orang tua," jelas dr. Andreas saat dihubungi Suara.com, Sabtu (22/10/2022) kemarin.
Dokter Andreas menuturkan, selama tidak ada gejala khusus anak mengalami gangguan ginjal akut misterius, harusnya bukan menjadi masalah. Para orang tua juga dapat melakukan konsultasi untuk informasi yang pasti dan jelas.
"Selama enggak ada gejala gangguan ginjal akut it is okay. Bisa juga tanya dan konsultasi ke dokter, itu enggak apa," sambung dr. Andreas.
Lebih lanjut, ketika anak sakit batuk dan pilek, para orang tua bisa melakukan berbagai langkah awal sebelum memberinya obat. Beberapa langkah atau tips pertolongan pertama jika anak sakit pilek dan batuk di antaranya:
- Memberikan jumlah cairan cukup, dapat berupa ASI (jika masih bayi), susu (jika sudah lebih dari 2 tahun), air putih, dan lain-lain.
- Memberi kehangatan pada anak, misalnya suhu ruangan diatur minimal 26 derajat celsius.
- Posisi tidur kepala lebih tinggi badannya. Jika masih bayi, para orang tua dapat menggendongnya.
- Jika anak ingin diberi obat-obatan, diharapkan untuk konsultasi dokter terlebih dahulu dan tidak membelinya sembarangan.
Jika suhu anak lebih dari 37,6 derajat celsius, para orang tua dapat melakukan beberapa tindakan pertolongan pertama tersebut. Namun, dr. Andreas menegaskan, jika anak mengalami kejang, dehidrasi, atau sesak napas, orang tua dapat segera membawanya ke dokter.
Baca Juga: Kabar Terkini Kasus Gangguan Ginjal Akut: 132 Anak Tewas, DPR Desak Pemerintah Bentuk TGPF
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya