Suara.com - Pemenuhan nutrisi bagi pasien kanker merupakan hal yang wajib menjadi peehatian. Mengingat ,data dari European Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ESPEN) menunjukkan bahwa 1 dari 5 pasien kanker meninggal akibat malnutrisi.
Padahal, hal ini bisa membantu meningkatkan keberhasilan pengobatan, dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker termasuk bagi mereka yang berada di kondisi paliatif menjadi hal yang wajib diperhatikan.
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKIl, Prof. DR. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP, menyebu, salam menjalankan terapi, pasien kanker seringkali mengalami penurunan nafsu makan, disertai rasa mual, muntah, sariawan, rasa logam di mulut, diare, dan rasa tidak nyaman lainnya, sehingga mengurangi nafsu makan dan bahkan minum yang akhirnya dapat menyebabkan malnutrisi.
"Kondisi malnutrisi tentu saja dapat berdampak pada keberhasilan terapi. Oleh karena itu perlu upaya pencegahan malnutrisi pada pasien kanker dengan berbagai intervensi dan solusi, termasuk melalui kolaborasi multi-disiplin tim onkologi dengan tim gizi klinis agar hasil terapi kanker pada pasien menjadi lebih optimal," pungkasnya.
Dokter spesialis gizi klinis, dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK mengatakan, pasien kanker membutuhkan nutrisi berbeda dengan orang yang sehat. Pemenuhan nutrisi tersebut sangat penting untuk memperbaiki sel-sel yang rusak akibat terapi.
Pemberian nutrisi yang optimal saat terapi adalah untuk memenuhi kebutuhan energi sebesar 25 – 30 kkal/kg BB/hari, dan kebutuhan protein sebesar 1.0 – 1.5 g/kg BB/hari2, serta EPA/ Eicosapentaenoic Acid (asam lemak omega 3) sebanyak 1-2 g per hari3.
"Namun apabila pasien masih tidak dapat mengasup makanan sesuai kebutuhan hariannya atau sulit memenuhi kebutuhan EPA, protein, dan energi sesuai anjuran, maka suplementasi dengan ONS (oral nutritional supplement) atau disebut juga makanan cair bisa menjadi salah satu solusi lainnya," ujar dia.
PIC Program Paliatif YKI Pusat, dr. Siti Annisa Nuhoni Sp.K.F.R.Ger (K) mengatakan, kebutuhan nutrisi yang baik juga perlu dipenuhi pada pasien paliatif, sebab malnutrisi dapat mengurangi kemampuan bergerak dan menghambat kemampuan melakukan aktifitas fungsional dalam keseharian, sehingga mengganggu kualitas hidup.
Dalam kondisi tersebut, intervensi nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu akan memberikan manfaat bagi pasien. Pada tahap ini, jika memungkinkan, perawatan nutrisi dengan makanan cair (ONS) dapat membantu gizi pasien dan memaksimalkan kualitas hidup pasien paliatif.
Baca Juga: 26 Oktober diperingati sebagai hari apa?
ONS sendiri merupakan makanan pengganti, biasanya berupa susu dalam bentuk cairan steril atau bubuk yang dilarutkan. Makanan ini mengandung zat gizi lengkap dengan kalori dan protein tinggi (terutama untuk pasien kanker) dan vitamin serta mineral lengkap.
Biasanya, ONS diberikan pada mereka yang tidak bisa memenuhi asupan harian secara adekuat dan mereka yang berisiko malnutrisi, seperti pasien kanker, lansia, post operasi, perawatan lama di rumah sakit.
Edukasi inilah yang terus dilakukan Fresenius Kabi mengenai pentingnya asupan nutrisi dan solusi untuk membantu mencegah dan mengatasi malnutrisi.
"Kami juga terus melakukan inovasi untuk menyediakan produk nutrisi berkualitas sesuai dengan rekomendasi,” tutup Direktur PT Fresenius Kabi Indonesia, Herlina Harjono.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan