Suara.com - Banyak orang menganggap konsumsi vitamin D saja sudah cukup untuk memperkuat tulang dan terhindar dari osteoporosis, tapi faktanya agar vitamin D bisa bekerja dengan bantuan sinar matahari, jadi kalau pakai sunblock sama sunscreen gimana dong?
Tapi tenang, Consultant Orthopaedic Arthroplasty & Sports Surgeon ALTY Orthopaedic Hospital, Dr. Badrul Shah Badaruddin mengatakan tetap boleh kok pakai sunscreen atau sunblock, selama ada bagian kulit yang terpapar sinar matahari.
"Ya harusnya yang perlu sinar matahari ini mungkin, tidak lama, 10 menit, 15 menit, dan kalau mau berjemur sinar matahari, tidak harus tutup semua, kalau tutup semua, tidak dapat sinar mataharinya," ujar Dr. Badrul dalam acara diskusi ALTY Orthopaedic Hospital di Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2022).
Osteoporosis adalah kondisi ketika kepadatan tulang berkurang sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah.
Ia mencontohkan, apabila menggunakan sunblock hanya di bagian muka dan kaki, tapi tangan tidak perlu menggunakan sunblock atau sunscreen dan biarkan terpapar sinar matahari.
Ditambah pengaplikasian sunscreen ini juga harus digunakan setiap hari, tujuannya agar nutrisi vitamin D yang dikonsumsi bisa diolah setiap harinya oleh tubuh.
"Makanan kita sehat udah bagus ada vitamin D-nya, kita harus ingat, bahwa vitamin D harus diaktivasi dan sumber yang paling bagus untuk aktivasi adalah matahari, tapi kita jarang kena sinar matahari," papar Dr. Badrul.
Hasilnya, ia tidak heran jika, banyak masyarakat di usia muda yang sudah mengalami osteoporosis. Ini karena banyak masyarakat takut terkena sinar matahari, seperti keluar rumah langsung naik mobil, ke parkiran di basement hingga pulang kembali naik mobil dan sampai rumah.
Mengerikannya, anak yang kekurangan vitamin D bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kekuatan tulang, seperti tulang kaki yang bengkok.
Baca Juga: Berjemur 30 Menit dan Tak Pakai Sunscreen, Dahi Wanita Ini Berubah seperti 'Plastik'
Adapun untuk mengetahui kondisi komposisi dan masalah tulang, ada teknologi ESAOTE tilting MRI di ALTY Malaysia, sehingga pasien hanya perlu telentang atau menahan beban dengan berdiri, dan berputar 0 hingga 90 derajat.
Hasilnya dokter bisa menganalisis keluhan dan gejala lebih akurat, serta memilih penanganan atau pengobatan yang tepat agar hasilnya maksimal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025