Suara.com - Terkuat penyanyi Sheryl Sheinafia jarang terlihat di layar kaca karena menderita saraf kejepit atau hernia nukleus pulposus (HNP) akibat bekerja terlalu keras dan kelelahan, termasuk rutin olahraga angkat beban di gym. Tapi memang gym bisa sebabkan saraf kejepit?
Fakta ini diungkap langsung pemain film 'Bebas' itu dalam program Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Selasa (13/12/2022). Bahwa ia harus beristirahat selama 8 bulan, karena kelelahan dan over exercise (olahraga berlebihan).
"Sebenarnya aku sudah ngerasa kayak over exercise di awal tahun lalu. Jadi nge-gym, manggung, jalanin film. Terus kerja di depan komputer, main gitar juga," kata Sheryl.
Kini, Sheryl Sheinafia sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Namun ia tetap tidak boleh melakukan olahraga berat seperti yang dulu pernah dilakukan.
"Dulu itu aku suka angkat-angkat ban yang 100 kilogram juga kan," kata Sheryl seraya tertawa.
Saraf kejepit atau HNP adalah kondisi dimana terjadi penekanan pada saraf. Saraf kejepit bisa terjadi di area pinggang (Lumbal) dan leher (Cervical).
Sementara itu di kesempatan berbeda, Spesialis Bedah Saraf Ortopedi, Dr. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT membenarkan bahwa risiko saraf kejepit bisa terjadi saat seseorang lakukan olahraga angkat beban.
Menurut Chairman of Gatam Institute Eka Hospital Orthopedic & Spine Center itu, terlalu bersemangat saat lakukan olahraga angkat beban juga berbahaya dan berisiko cedera. Ia mengatakan, sebelum melakukan angkat beban pastikan tubuh benar-benar rileks dan nyaman.
"Dimulai dengan suatu keadaan yang tidak nyaman, maka kita harus mengevaluasinya, entah terlalu berlebihan, ataupun sudah mulai nyeri (pain) yang timbul, itulah tanda tandanya," ujar dr. Luthfi dalam acara Gathering Media Eka Hospital Group beberapa waktu lalu di Jakarta.
Baca Juga: Pakai Prostetik di Film Tumbal Kanjeng Iblis, Putri Ayudya Bikin Orang Lain Istighfar
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada aturan dasar saat latihan angkat beban di gym, yaitu untuk pemula dengan otot yang belum terlatih, baiknya tidak angkat atau menarik beban seperti barbel jauh dari tulang belakang.
Contohnya dilarang mengangkat beban jauh hingga ke bagian bawah dada, atau jauh hingga atas kepala.
Termasuk saat berolahraga, menggunakan beban yang lebih ringan dahulu, dengan gerakan yang mudah untuk mengurangi risiko cedera.
"Apalagi jika sudah dalam tingkatan cedera, itu tandanya sudah berlebih lebihan melakukannya. Oleh karena itu harus dievaluasi kembali jika terjadi ketidaknyamanan pada tubuh," jelas dr. Luthfi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?