Suara.com - Melatih dan mengenalkan emosi anak tentu memerlukan kesabaran ekstra. Apalagi untuk mengekspresikan emosi yang kurang nyaman itu tidak mudah. Oleh karena itu sebagai orangtua harus pintar dan tepat dalam melatih anak untuk mengendalikan emosi agar tepat dan tidak berlebihan.
Psikolog Klinis sekaligus Educator Parenting Pritta Tyas mengajak para orangtua untuk merenungi kondisi ini. Melalui unggahannya di akun instagram pribadinya, ia mencoba menggambarkan jika situasi seperti itu terjadi pada kita.
“Ayo kita renungkan, bagaimana jika kita di posisi anak? Mungkin kita akan merasa tidak ada yang memahami perasaan kita, apa yang aku rasakan tidak penting, dan merasa harus memendam perasaan demi kenyamanan orang lain,” tulis Pritta, dikutip pada Selasa, (14/3/2023).
Ketika anak sedang merasa sedih atau marah, orangtua harus siap dan bersedia untuk menyalurkan emosi tersebut agar anak tidak merasakan dan berpikiran yang tidak baik.
Pritta mengajak orangtua untuk melatih emosi anak dengan lakukan 3A’s Anger, seperti berikut ini:
1. Acknowledge Anger
Ketika anak merasa sedih atau marah, bantu ia untuk memvaliditasi emosi yang ia rasakan. Seperti, “Kamu ngerasa sedih? Rasanya pengen teriak, ya?”
2. Allow Anger
Ajak anak untuk mengizinkan bahwa perasaan emosi yang dia rasakan adalah hal yang wajar terjadi. Orangtua bisa dengan berbicara dengan cara, “Gak apa-apa kok, kalau kamu merasa sedih atau marah itu hal yang wajar.”
Baca Juga: Jangan Cengeng! 7 Cara agar Tidak Mudah Menangis, Ternyata Ada Trik Khusus
3. Acceptable Solution
Membiarkannya untuk menerima dan merasakan emosinya namun tetap dengan pengawasan orangtua, agar ia bisa menyalurkan emosinya tanpa menyakiti diri sendiri maupun orang lain.
Seperti, “Kamu boleh marah, tapi memukul itu sakit. Mau coba tarik dan buang napas biar tenang?” atau “Kamu mau nangis sambil peluk boneka atau mama?”
Pritta juga menambahkan manfaat dari melatih anak untuk mengekspresikan emosinya diantaranya, anak berlatih membedakan perasaan yang ia alami, menumbuhkan empati, perlindungan diri, dan berani mengeluarkan pendapat. (Shilvia Restu Dwicahyani)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!