Suara.com - Pasien diabetes bisa menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Tetapi, pasien perlu lakukan beberapa persiapan tambahan sebelum mulai berpuasa karena puasa sendiri dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya, jika tidak dilakukan dengan tepat.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. M. Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp.PD., menjelaskan bahwa penyandang diabetes boleh saja menjalankan ibadah puasa, asalkan kadar gula darahnya terkontrol baik dan tidak memiliki penyakit serius lainnya.
"Seperti penyakit jantung atau ginjal," kata dokter Ikhsan melalui rilis tertulisnya, Senin (27/3/2023).
Berpuasa sendiri sebenarnya memiliki banyak manfaat untuk para penyandang diabetes, lanjut dokter Ikhsan. Ia mengungkan tiga manfaat berpuasa bagi pasien diabetes, di antaranya:
1. Menstabilkan kadar glukosa dalam darah
Ketika berpuasa, penyandang diabetes ‘dipaksa’ untuk menjalani pola makan yang lebih terjaga dan teratur, serta asupan kalori yang relatif sama. Puasa juga membantu mengatur peningkatan kadar glukosa dan insulin dalam tubuh.
2. Mengurangi kadar kolesterol jahat
Kolesterol jahat bisa berkurang asalkan ketika sahur dan berbuka, pasien memilih makanan dengan bijak. Hindari makanan sahur dan tajil berbuka puasa yang dimasak dengan teknik deep fried atau digoreng dengan minyak yang banyak.
3. Menurunkan tekanan darah
Baca Juga: Cegukan saat Puasa? Ini 6 Tips Ampuh untuk Meredakannya
Saat berpuasa, tubuh akan mengurangi produksi hormon tertentu seperti hormon adrenalin yang menjadi penyebab meningkatnya tekanan darah.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Ketika berpuasa, tubuh akan mendaur ulang sel imun yang tidak diperlukan, terutama sel-sel yang sudah rusak, sehingga sistem kekebalan tubuh pun diperbarui kembali.
"Jika Anda penyandang diabetes dan ingin berpuasa, sebaiknya cek dulu apakah Anda termasuk dalam kategori pengelompokkan atau stratifikasi risiko. Stratifikasi risiko merupakan aspek penting dari semua rekomendasi diabetes dan Ramadhan," jelas dokter Ikhsan.
Pedoman dari IDF-DAR tahun 2021 membagi stratifikasi risiko berpuasa Ramadhan pada penyandang diabetes menjadi 3 tingkatan kategori, yaitu:
- Risiko tinggi, di mana ada kemungkinan berpuasa menjadi tidak aman.
- Risiko sedang, di mana ada kemungkinan berpuasa menjadi kurang aman.
- Risiko rendah, di mana ada kemungkinan berpuasa aman.
Sistem penilaian dirancang dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dianggap mempengaruhi puasa dan disesuaikan kondisi pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah