Suara.com - Tanggal 18 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau World Hypertension Day 2023. Tetapi mirisnya masih sedikit yang memahami cara periksa tekanan darah yang benar.
Menurut President Indonesian Society of Hypertension, dr. Tunggul D. Situmorang, SpPD-KGH berdasarkan data Riskesdas 2018 menunjukan 34,1 persen atau 1 dari 3 orang masyarakat Indonesia.
Hipertensi adalah besarnya kekuatan aliran dadah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah atau arteri.
"Sayangnya banyak masyarakat yang tidak sadar menderita hipertensi. Padahal hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan kerusakan organ lainnya," ungkap dr. Tunggul dalam acara diskusi #BeatHypertension di Atmajaya, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2023).
Berikut ini prosedur periksa tekanan darah yang tepat menurut dr. Tunggul yang perlu diperhatikan:
1. Periksa 3 Kali Berturut-Turut
Menurut dr. Tunggul tekanan darah bisa berubah-ubah dengan drastis, bahkan usai berjalan jauh atau setelah tidur tekanan darah bisa sangat berbeda.
"Jadi kalau pemeriksaan dilakukan selama tiga kali setiap 1,5 menit berturut-turut, maka ambil yang rata-ratanya. Jadi angka yang paling tinggi dan paling rendah itu nggak diambil," ujar dr. Tunggul.
2. Dilakukan Saat Beristirahat
Baca Juga: Alami Hipertensi? Ini Cara Menurunkan Darah Tingg, Salah Satunya Kurangi Asupan Garam
Pakar hipertensi dr. Tunggul juga tidak menyarankan tekanan darah diperiksa setelah berlari atau setelah berjalan. Disarankan diperiksa saat kondisi fisiknya sedang stabil.
"Jadi nggak boleh lagi pusing atau tekanan darah rendah. Jadi lakukan pas tubuh sedang normal dan setelah beristirahat," jelas dr. Tunggul.
3. Cara Membaca Alat Tekanan Darah
Lantaran tekanan darah tinggi berubah-ubah, maka alat tensi bisa menunjukan hasil yang tidak sebenarnya. Apalagi pemeriksaan tekanan darah tinggi dilakukan dengan alat raksa yang sudah tidak bisa digunakan.
"Jadi kalau alatnya menunjukan 140 per 90 berturut-turut pakai alat digital baru itu benar. Apalagi jika sudah 180 per 100 itu harus hati-hati banget, udah parah," tegas dr. Tunggul.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan