Suara.com - Gigi susu pada anak memiliki banyak fungsi, antara lain ikut membentuk wajah, serta membantu anak bicara dengan jelas, tersenyum, dan mengunyah makanan dengan baik.
Sebagai penjaga ruang untuk gigi permanen, gigi susu anak bersifat sementara yang nantinya akan digantikan oleh gigi tetap pada usia dewasa. Hanya saja bila gigi susu anak tak kunjung tanggal pada waktunya dan terus dibiarkan, dapat menyebabkan masalah kesehatan pada anak.
Oleh karerna itu, drg. Ridwanto Congga dari Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo dalam keterangannya menjelaskan bahwa dengan adanya Gigi Susu maka akan ada jarak, sehingga membuat pertumbuhan gigi permanen berkembang dengan baik.
"Jadi kapan waktu yang tepat mencabut gigi susu? Sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu kapan pertumbuhan gigi permanen" ucap drg.Ridwanto.
Pada umumnya usia 6 - 7 tahun adalah waktu yang normal untuk pertumbuhan gigi susu. Karena saat itulah waktu terbaik untuk mencabut gigi susu adalah saat anak berusia 6 - 7 tahun karena menyesuaikan dengan rahang sang anak.
Lantas, bagaimana cara membedakan gigi susu dan gigi permanen? Menurut Ridwant pertama kita bisa lihat dari ukuran dan warnanya, Gigi Susu lebih kecil dan cenderung berwarna putih seperti susu, berbeda dengan gigi permanen yang berukuran lebih besar dan mempunyai warna yang putih bening.
Cara agar anak berhenti menggunakan dot dapat diberikan rasa pahit seperti ginseng, atau kunyit yang dapat dioleskan pada dot tersebut. Banyak ditemui kasus untuk pencabutan gigi susu yang dilakukan secara bersamaan atau pencabutan dengan 2 gigi sekaligus.
Dampak pencabutan 2 gigi susu sekaligus dapat mengakibatkan trauma pada sang anak. Bagaimanapun saat gigi susu akan dilakukan pencabutan maka harus dilakukan dengan menjaga jangan sampai anak tersebut menjadi trauma, hal tersebut akan mengganggu psikisnya di masa depan.
Hindari memberi jajan pada anak secara berlebihan karena akan mempercepat rusaknya pertumbuhan dan syaraf pada gigi susu.
Baca Juga: Tasya Farsaya Mantap Tinggalkan Gelar Dokter Gigi Gara-gara Penyakit Ini!
Dokter gigi Ridwanto Congga dari Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo kembali menjelaskan akan orang tua yang mengkhawatirkan saat pencabutan gigi
"apakah akan menyebabkan kerusakan pada mata atau kebutaan? Perlu diketahui bahwa pencabutan gigi pada anak maupun orang dewasa tidak ada pengaruh dan tidak berhubungan dengan saraf pada mata jadi hal yang sering dialami hanya karena faktor sugesti pada orang dewasa atau pada orang tua saja" tutur Ridwanto.
Proses pencabutan gigi susu baiknya dilakukan dengan sang anak sendiri dengan cara didorong secara perlahan ke depan dan ke belakang sesuai dengan yang dapat dirasakan sendiri oleh sang anak dengan catatan tangan harus selalu bersih sebelum bersentuhan dengan gigi.
Jadi pada prinsipnya hal yang harus diketahui oleh para orang tua untuk pertumbuhan gigi susu yang sebelum batas usianya yang pada umumnya saat usia 6 - 7 tahun tapi sudah mendapati gigi susu yang sudah goyang maka tetap dilakukan pencabutan.
Namun jika pada saat batas usia sudah melewati misalnya sang anak sudah berusia di atas 7 tahun dan Gigi Susu belum Tanggal maka sebaiknya dapat dilakukan pemeriksaan ke dokter.
Waktu yang tepat saat menjaga dan merawat gigi adalah saat usia sedini mungkin dengan mendisiplinkan anak untuk menggosok gigi pada pagi hari sebelum sarapan, dan pada malam hari sebelum tidur. Perawatan berkala pada gigi dilakukan satu kali setiap 6 bulan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat