Suara.com - Beredar anggapan bayi tabung atau pembuahan in vitro fertilization (IVF) merupakan jalan terakhir untuk pasangan suami istri yang alami masalah infertilitas atau gangguan kehamilan, benarkah?
Anggapan ini dibantah Tokoh Fertilitas dan Bayi Tabung Indonesia sekaligus Founder Smart IVF, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG, yang mengatakan bagi suami istri dengan indikasi medis tertentu, bayi tabung merupakan jalan pertama untuk memiliki buah hati.
"Jadi bayi tabung bukan jalan terakhir, bayi tabung bisa menjadi jalan pertama pada kasus lelaki yang spermanya nggak ada, maka langsung bayi tabung pilihan pertama," ujar Prof. Budi dalam acara Soft Launching Smart Fertility Clinic RS Primaya Bekasi Utara, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).
Kasus lelaki tidak mengeluarkan sperma disebut dengan azoospermia, yaitu kondisi air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi tidak mengandung sperma sama sekali. Kondisi ini juga disebut sebagai sperma kosong.
Sayangnya, lelaki yang mengalami Azoospermia umumnya tidak menyadari masalah ini sampai melakukan pemeriksaan. Kondisi ini jadi salah satu penyebab kemandulan pada lalki
Selain kondisi azoospermania, kata Prof. Budi pilihan pertama bayi tabung juga direkomendasikan untuk perempuan yang alami endometriosis derajat berat.
"Pada perempuan yang menderita endometriosis derajat berat, bayi tabung pilihan pertama," jelas pakar yang juga Ketua POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) itu.
Adapun perempuan dengan endometriosis menyebabkan sulit punya keturunan karena masuk sebagai salah satu penyakit gangguan kesuburan, karena bisa menurunkan kualitas sel telur, merubah anatomi normal organ reproduksi, dan bisa mengurangi cadangan sel telur.
Endometriosis masuk derajat berat jika sudah masuk stadium 3 dan 4, hingga membentuk kista di ovarium atau di otot rahim.
"Jadi bayi tabung tidak selalu merupakan the last reader research atau jalan terakhir," tutup Prof. Budi.
Adapun peluang kehamilan dari program bayi tabung mencapai 40% hingga 50%. Di mana salah satu teknologi yang digunakan yakni IMSI (intracytoplasmic morphologically selected sperm injection) yang membuat pakar bisa memperbesar hingga 6.000 kali, untuk melihat kecacatan sperma. Sehingga peluang kehamilan lebih besar karena hanya sperma kualitas terbaik sajalah yang bisa membuahi sel telur.
Tapi sayangnya banyak masyarakat Indonesia belum teredukasi seputar infertilitas atau gangguan kesuburan, yang risikonya semakin meningkat akibat polusi, perubahan gaya hidup hingga gaya hidup tidak sehat.
Di saat risiko infertilias meningkat, namun semakin banyak masyarakat usia produktif yang menunda punya momongan, hingga tidak sadar mereka semakin sulit punya buah hati.
Ini juga yang jadi alasan Prof. Budi mengembangkan Smart Fertility Clinic, untuk meningkatkan edukasi masyarakat seputar infertilitas dan program bayi tabung mudah diakses, serta biaya yang mudah terjangkau.
Smart Fertility Clinic yang digawangi Prof. Budi dan bernaung di bawah PT Anugerah Bangsa Indonesia ini sudah dibuka di RS Primaya Bekasi Utara, yang merupakan cabang kedua setelah Primaya IVF Makassar diresmikan, dan bakal disusul Smart Fertility Clinic Evasari, Jakarta Pusat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda