Suara.com - Sistem kekebalan tubuh manusia sangatlah kompleks. Ketika bakteri atau virus menyerang, sel tubuh seperti limfosit, makrofag, dan neutrofil saling bekerja sama. Layaknya pasukan perang, mereka membutuhkan logistik yang kuat untuk bisa melawan musuhnya.
Tanpa adanya 'bahan pendukung', sistem kekebalan tubuh kita bisa kalah sebelum berperang. Salah satunya adalah glutamat dan glutamin yang merupakan asam amino non esensial yang berlimpah pada tubuh manusia, artinya setiap saat dapat diubah menjadi asam amino lain yang diperlukan tubuh.
Pada kondisi sel tubuh sehat, glutamat lebih disukai tubuh. Sebaliknya ketika sel sedang mengalami stres atau cedera ataupun terserang penyakit, glutamin akan diperlukan lebih banyak, terutama untuk menjaga keutuhan mukosa usus.
Tidak hanya itu saja, glutamin juga berperan sebagai aktivator sistem kekebalan pada saluran cerna. Ia bisa membantu mencegah racun-racun tubuh menyebar dan memperkuat sistem kekebalan agar siap menghadapi infeksi.
Bahkan glutamat dan glutamin alami juga ditemukan di air susu ibu (ASI), yang sangat membantu sistem imun tubuh bayi yang masih belum kuat seperti orang dewasa.
Lantas, untuk mencukupi kebutuhan tersebut, apa saja diet yang disarankan? Pertama adalah ikan laut yang memiliki kandungan gizinya beragam dan juga lengkap. Ikan laut kaya akan protein, peptida khusus dan asam amino Glutamat.
Selain itu ikan laut juga sangat kaya akan Omega 3, antioksidan seperti karotenoid, vitamin larut lemak seperti vitamin A, D dan E, kalsium, posfor, magnesium, yodium, seng dan selenium yang berperan dalam metabolisme tubuh khususnya sistem kekebalan tubuh.
Kaldu dan pekatan ikan yang diperkaya Glutamat (MSG) dapat disiapkan sebagai sumber Glutamat dan Glutamin yang diperlukan tubuh.
Konsumsi juga dua porsi buah dan tiga porsi sayuran dalam menu makanan sehari-hari. Di samping konsumsi protein, lemak dan karbohidrat rendah indeks glikemik. Makanan tersebut memiliki kandungan glutamat dan glutamin secara alami yang berperan membantu produksi dan pemeliharaan sel imunitas termasuk antibodi yang kita kenal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter