4. Efektif dalam jangka waktu lama
Terapi DBS dapat terus efektif selama bertahun-tahun. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan rutin pada pasien untuk memastikan stimulasi pada DBS tetap berjalan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
5. Prosedur yang dapat diatur dengan mudah
Terapi DBS dapat dengan mudah diatur sesuai dengan kebutuhan pasien. Ketika suatu program dimulai, pasien dapat memantau hasilnya dan berbicara dengan dokter tentang tingkat stimulasi yang diperlukan. Pasien dapat memulai terapi dengan tingkat stimulasi yang lebih rendah dan meningkatkan dosis seiring berjalannya waktu.
“Melihat dari beberapa keuntungan di atas, DBS dapat menawarkan pengobatan yang aman dan efektif untuk gejala Parkinson. Namun, setiap pasien memiliki kondisi yang unik, oleh karena itu, sangat ditekankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai terapi DBS,” lanjut dr. Frandy.
Proses Pemasangan Elektroda DBS pada Pasien Parkinson
Dr. dr. Made Agus Mahendra Inggas, Sp.BS, dokter spesialis bedah saraf ini secara singkat memberikan penjelasan terkait proses pemasangan elektroda DBS pada pasien.
Langkah pertama dalam pemasangan elektroda DBS adalah dengan melakukan pemeriksaan MRI, yaitu sebuah prosedur pemindaian tubuh yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menciptakan gambaran detail dari otak. Hal tersebut membantu dokter untuk menentukan area yang akan diberikan stimulasi.
Prosedur berikutnya adalah memasang frame penyangga kepala. Frame ini akan membantu mengamankan kepala pasien agar dapat dilakukan pemetaan otak yang lebih tepat. Setelah frame dipasang, dokter akan melakukan pemetaan otak.
Baca Juga: Selain Anthrax, Berikut Ini 4 Macam Penyakit yang Dapat Menyerang Sapi
Hal ini dilakukan dengan menggunakan teknologi yang disebut dengan trajectories yang digunakan untuk menentukan rute yang tepat agar dapat memasukkan elektroda ke otak sehingga dapat melakukan stimulasi.
Dokter akan memasukkan elektroda DBS ke otak melalui lubang kecil pada tengkorak. Elektroda kemudian dipasang melalui sebuah tabung khusus yang memungkinkan dokter untuk memasang elektroda tersebut dengan tepat dan terkendali.
Selanjutnya setelah elektroda dipasang, dokter akan mengaktifkan stimulator. Stimulator ini berperan untuk mengirimkan sinyal elektrik yang melalui elektroda ke otak dan memengaruhi sistem saraf yang mengendalikan gerakan. Dokter akan menentukan frekuensi optimal dan arus listrik yang diperlukan untuk mengendalikan gejala Parkinson.
Ketika prosedur selesai, pasien akan dimasukkan ke ruang pemulihan untuk dipantau oleh dokter dan tim medis. Pasien akan menjalani beberapa sesi pemrograman dan disarankan untuk melakukan beberapa aktivitas fisik saat tangan dan kaki distimulasi oleh DBS.
Selama beberapa hari setelah operasi, pasien akan tetap dalam pengawasan tim medis.
Hal ini dilakukan untuk memantau kemajuan pasien serta memeriksa adanya komplikasi yang mungkin muncul. Selain itu, pasien diharuskan untuk menjalani sesi pemrograman ulang ketika dibutuhkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial