Suara.com - Hari Anak Nasional 2023 jatuh pada 23 Juli 2023 disarankan lebih memperhatikan kesehatan anak usia 0 hingga 12 tahun, karena masa krusial pertumbuhan fisik dan mental buah hati.
Tapi mirisnya di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan keluhan kesehatan anak Indonesia meningkat sebulan terakhir di 2022 dengan 28,8 persen, dibandingkan 2021 dengan 24,68 persen. Sehingga terjadi peningkatan 4,13 persen dibanding tahun sebelumnya.
Padahal laporan UNICEF menunjukan di Indonesia ada sekitar 80 juta anak. Ini artinya, Indonesia jadi negara keempat dengan pemilik harga anak-anak terbanyak di dunia. Jika anak sehat maka jadi sumber SDM yang baik, tapi jika sakit maka bakal jadi beban negara.
"Dalam acara edukasi kesehatan ini, dokter spesialis anak dan kedokteran olahraga kami akan memaparkan nutrisi dan aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan anak usia 0 hingga 12 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan anak dan keluarga secara lebih mendalam lagi, bisa memanfaatkan dokter telemedicine terkait kesehatan perempuan, hamil sehat, program hamil, tentang menyusui, tubuh sehat, spesialis gizi klinis serta spesialis kebidanan dan kandungan," ujar Chief Medical Officer PT Good Doctor Technology Indonesia melalui rilis Jakarta Escape yang diterima suara.com, Sabtu (22/7/2023).
Adapun cara menjaga kesehatan anak bayi, balita dan remaja yang masuk dalam kategori usia 0 hingga 12 tahun, melansir situs WHO yakni sebagai berikut:
1. Berikan ASI Eksklusif dan MPASI
Menyusui bayinya dan memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi sangat penting. Ditambah beberapa pakar mengingatkan 1.000 hari pertama kehidupan anak dianggap sebagai golden period, sehingga sangat mempengaruhi perkembangan otak anak, gizi ASI untuk bayi sebaiknya tercukupi.
2. Komunikasi Anak dengan Bermain
Bermain dan berkomunikasi dengan anak-anak mereka untuk membantu mereka belajar, dan untuk memperkuat hubungan mereka dengan anak-anak mereka. Sehingga bonding yang tercipta dengan orang tua akan sangat berarti untuk perkembangan fisik dan mental buah hati.
Baca Juga: 6 Manfaat Bubur Kacang Hijau untuk Kesehatan Anak
3. Mencegah Penyakit dan Cedera Anak
Saat ini banyak penyakit bermunculan, baik terinfeksi dari pergaulan atau karena kekebalan tubuh menurun. Sehingga orangtua sebaiknya mencegah anak terluka, dan jika penyakit yang belum ditemukan obatnya, wajib untuk melengkapi imunisasi atau vaksinasi anak sebagai perlindungan.
4. Kenali Tanda Anak Sakit
Bonding dengan orangtua tidak hanya bermanfaat untuk perkembangan anak, tapi orangtua juga akan mengenali saat ada yang tidak beres pada kondisi anak. Seperti misalnya, saat kondisi anak bergejala penyakit tertentu maka orangtua harus lakukan antisipasi, dengan membawa anaknya yang sakit ke fasilitas kesehatan untuk dirawat.
5. Cinta dan Perhatian Orangtua
Anak-anak juga membutuhkan orang dewasa yang memberi mereka cinta, kasih sayang, dan perhatian. Ini karena mereka membutuhkan orang dewasa yang menghabiskan waktu bermain dan berkomunikasi dengan mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?