Suara.com - Tumor otak menjadi sebuah tantangan besar dalam pengobatan kanker karena mempengaruhi fungsi dari sistem saraf pusat. Teknik yang akurat dan tepat dalam menegakkan diagnosis tumor otak sangatlah penting untuk pengobatan yang efektif.
Brain Panel Immunohistochemistry (BP IHC) bisa menjadi salah satunya. Teknik ini memungkinkan para dokter ahli patologi anatomi untuk mendeteksi protein tertentu di otak dan memungkinkan identifikasi jenis tumor otak yang sangat penting untuk penentuan strategi pengobatannya.
Dr. dr. Patricia Diana Prasetiyo, M.Si.Med, Sp.PA, dokter spesialis Patologi Anatomi RS Siloam Lippo Village, menjelaskan karena otak adalah bagian penting dari tubuh, pengobatan tumor otak sangat rumit dan berpotensi menimbulkan efek samping.
"Tumor otak terdiri dari berbagai jenis dengan terapi yang berbeda-beda, sehingga diagnosis dari tumor otak harus tepat. Oleh karena itu, BP IHC sangat diperlukan untuk mengetahui jenis-jenis tumor otak tertentu dan menentukan strategi pengobatannya,” ungkap dr. Patricia dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.
BP IHC Penting dalam Pengobatan Tumor Otak
Terkait dengan peran BP IHC pada pengobatan tumor otak, dokter spesialis bedah saraf konsultan bedah saraf onkologi RS Siloam Lippo Village, Prof. Dr. dr. Julius July, Sp.BS (K), menegaskan jika teknik ini
Selain memungkinkan dokter untuk mengidentifikasi protein dan antigen tumor tertentu pada sampel tumor otak dengan lebih akurat, dengan BP IHC kata konsultan bedah saraf onkologi RS Siloam Lippo Village, Prof. Dr. dr. Julius July, Sp.BS (K), dokter dapat memberikan saran tentang jenis terapi terbaik yang diperlukan.
"Selain itu, dokter juga dapat mempertimbangkan kemungkinan efek samping dari pengobatan sehingga pengobatan yang diberikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien,” sebut Prof. Julius.
Teknik BP IHC merupakan teknik patologi anatomi yang melibatkan pewarnaan imunologi dengan pewarnaan antitubulin, inkubasi, dan pengamatan di bawah mikroskop. BP IHC memanfaatkan antibodi monoklonal dan poliklonal yang spesifik untuk protein tertentu.
Baca Juga: Ritual Maut Berendam di Danau Tewaskan Tiga Pasien, Ustaz di Bogor Ditahan Polisi
Antibodi ini, sebut dokter yang juga merupakan anggota dari American Association of Neurological Surgeons itu akan membentuk kompleks dengan protein target di dalam sampel jaringan otak, dan menghasilkan perubahan warna atau fluoresensi yang dapat diamati dengan mikroskop.
Proses BP IHC dimulai dengan pengambilan sampel jaringan otak. Sampel ini akan diawetkan dalam formalin dan kemudian diproses ke laboratorium patologi anatomi. Di laboratorium, sampel jaringan otak akan dipotong menjadi irisan tipis dan diletakkan pada slide kaca.
Setelah itu, sampel jaringan otak akan diinkubasi dengan antibodi spesifik atau panel antibodi yang sesuai dalam kombinasi tertentu. Adapun keuntungan teknik BP IHC adalah menunjukkan pada spesies reaktif jaringan atau sel otak, sehingga mudah dilihat dan diinterpretasikan.
Hasil dari teknik ini dapat memberikan kepastian diagnosis yang lebih akurat dan adanya kebutuhan pengobatan yang lebih spesifik bagi pasien. Dalam praktiknya, teknik BP IHC biasanya dijalankan oleh para ahli patologi anatomi yang terlatih dan memahami tahapan teknik ini.
Interpretasi Hasil dari BP IHC
Para ahli patologi anatomi akan mengamati hasil BP IHC untuk menentukan jenis tumor otak yang terdeteksi dan kemungkinan untuk memperkirakan hasil pengobatan dari terapi yang tersedia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030