Suara.com - Obat khusus untuk anak-anak biasanya memang rasanya tidak terlalu pahit bahkan cenderung beraneka rasa buah-buahan. Meski rasanya bisa jadi agak mirip seperti permen, namun obat khusus anak tetap tidak boleh dikonsumsi layaknya camilan permen.
Seperti yang dilakukan pemilik akun Twitter @confomf yang mengaku sering mengonsumsi obat demam untuk anak-anak sebagai camilan. Cuitan akun tersebut dibagikan ulang oleh Guru besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada prof. Zullies Ikawati, Apt., dipostingan Instagram.
"setuju gak kalo b0drexin itu enakk heuheuheu aku nyetok buat nyemil," begitu cuitan akun tersebut dalam postingan Instagram yang dibagikan akun Zullies Ikawati, dikutip Rabu (9/8/2023).
Namun, setelah dipantau langsung ke akun @confomf, rupanya cuitan tersebut telah dihapus.
Pada caption Instagramnya, Zullies menegaska bahwa mengonsumsi obat demam anak sebagai camilan termasuk tindakan ngawur.
"Hadeeh... ngawur pol. Bodrexin adalah obat demam dan nyeri/radang yang berisi asam asetilsalisilat (asetosal) 80 mg/tablet. Obat ini ditujukan untuk mengatasi nyeri atau demam utk anak-anak, makanya dibuat dalam bentuk tablet kunyah dengan rasa jeruk agar anak-anak mau minum obat," kata Zullies.
Meskipun terdapat rasa buah, Bodrexin tetap saja obat yang bisa menimbulkan efek samping berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Zullies mengungkapkan bahwa efek samping obat demam anak itu bisa menyebabkan iritasi lambung bahkan bisa menyebabkan perdarahan lambung, atau peningkatan risiko perdarahan di organ lain.
Selain itu, kandungan asetosal 80-150 mg yang terdapat pada obat demam anak juga biasa digunakan untuk obat pengencer darah pada pasien stroke atau jantung iskemi, untuk mengurangi risiko sumbatan pembuluh darah karena bekuan darah.
"Dosis maksimalnya memang cukup tinggi, sekitar 4 gram sehari, dan mungkin tidak akan langsung menyebabkan kematian. Tetapi jika dipakai sembarangan, bisa menyebabkan gangguan lambung dan meningkatkan risiko perdarahan, misal mimisan, perdarahan lebih sulit berhenti jika terluka, sampai terjadinya melena (feses kehitaman karena perdarahan lambung)," tuturnya.
Baca Juga: Masih Sering Beredar, Inilah 6 Mitos Tentang Waktu Makan Buah yang Tepat
Ia mengingatkan kepada masyarakat jangan asal konsumsi obat.
"Jadi, please.. jangan asal ya.. obat bukan cemilan ! Simpan obat di tempat yang aman, agar tidak terjangkau anak-anak, karena mungkin akan dikira permen," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter