Suara.com - Kondisi sakit parah membuat seseorang harus dirawat di intensive care unit atau ICU. Namun yang jadi perhatian, saat berada di ICU pasien akan berisiko alami resistansi antimikroba (AMR).
Jika dibiarkan saja, kondisi AMR ini bisa membuat pasien sulit menerima obat yang berdampak pada kondisinya. Bahkan, kondisi pasien yang semakin parah ini bisa membuatnya berisiko alami kematian.
Dokter spesialis anestesi konsultan, dr. Vannesi T. Silalahi, Sp.An, MSc, KIC, mengatakan, kondisi AMR ini bisa terjadi adanya penggunaan antimikroba yang tidak tepat. Padahal, pemberian antimikroba atau antibiotik ini harus tepat pasiennya, waktunya, dan fungsinya.
“Risiko terjadinya AMR karena penggunaan antimikroba tidak tepat pasien, tidak tepat guna, (dan) tidak tepat waktunya. Kita perlu harus antibiotik atau antimikroba yang jitu yang benar-benar tepat guna, indikasinya pas, timing-nya pas,” ucap dr. Vannesi dalam Seminar bersama Pfizer dan Eka Hospital, Rabu (6/9/2023).
Tidak hanya itu, berdasarkan penjelasan dr. Vannesi, ketika tubuh sudah alami AMR, maka sangat berbahaya bagi pasien. Hal ini karena pemberian obat itu akan membuat pasien menjadi kebal. Apalagi, dari WHO sendiri tercatat kondisi kematian akibat AMR ini mencapai 1,27 juta pada 2019.
Untuk itu, saat proses anestesi di rumah sakit, pihak dokter maupun keluarga harus benar-benar jelas terkait kondisi pasien. Hal ini agar pasien bisa mendapatkan pengobatan yang tepat. Hal tersebut juga akan menghindari pasien alami AMR yang membahayakan nyawanya.
“Komunikasi antara dokter dengan keluarga juga harus terjalin dengan baik. Harus tahu kondisi pasien, penggunaan antibiotiknya untuk apa. Hasil dari laboratorium juga harus diuji dulu, perkembangan kondisi pasien, sampai kondisi bagaimana resistensi antimikroba ditangani juga penting dibicarakan,” ucap dr. Vannesi.
“Kalau saya emang agak bawel karena emang berpengaruh banget bagi pasien. Ini membuatnya rentan kalau alami resistensi antimikroba,” sambungnya.
Untuk itu, diharapkan kalau ada anggota keluarga yang dirawat di ICU harus bisa ditanyakan semuanya biar jelas. Pihak keluarga juga penting memberikan dukungan kepada pasien biar mereka bisa semangat.
Baca Juga: Pria Ini Tunjukkan Kamar Mayat saat Dibersihkan, Terlihat Tampak Nyaman
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa