Suara.com - Pneumonia jadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada balita. Sehingga dokter spesialis anak ingatkan pentingnya imunisasi pneumonia untuk anak mencegah gejala berat karena sistem kekebalan tubuh balita belum sempurna.
Data UNICEF menyebutkan terdapat 14,5% kematian pada bayi dan 5% pada balita yang disebabkan oleh pneumonia.
Radang paru atau pneumonia adalah infeksi akut yang disebabkan virus, zat asing, bakteri atau kuman di saluran napas bawah yang memengaruhi paru, hingga dipenuhi cairan, lendir atau nanah. Kondisi ini membuat pasien mengalami kesulitan bernapas.
Dokter Spesialis Anak dr. Lindana Sastra, Sp.A, menjelaskan pneumonia disebabkan berbagai jenis bakteri antara lain Streptococus pneumonia, Hemophilus influenza, Staphylococcus aureus, Streptococcus grup B, serta kuman atipikal seperti klamidin dan Mycoplasma.
Selain faktor lingkungan, dr. Lindana juga menyebutkan tingginya angka anak terinfeksi pneumonia juga dipicu beberapa faktor seperti bayi lahir dengan berat badan rendah, tidak mendapatkan ASI yang adekuat, malnutrisi, defisiensi vitamin A, polusi udara, dan tidak mendapatkan imunisasi secara lengkap.
"Orang tua tidak perlu khawatir karena gejalanya yang cenderung ringan seperti demam dan batuk serta tidak disertai dengan kesulitan bernafas. Namun apabila anak menunjukkan tanda-tanda gelisah, demam tinggi, terutama jika disertai dengan kesulitan bernafas maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan dengan dokter.” jelas dr. Lindana melalui keterangan yang diterima suara.com, Senin (15/1/2024).
Namun untuk mencegah gejala berat pada anak yang berisiko seperti daya tahan tubuh lemah, mudah alergi atau anak dengan autoimun disarankan dilakukan imunisasi pneumonia.
Menurut dr. Lindana meski saat ini belum ada vaksin khusus untuk Mycoplasma Pneumonia. Namun orangtua bisa lakukan langkah pencegahan dengan protokol kesehatan, menerapkan etika ketika batuk dan bersin hingga rutin mencuci tangan.
Selain itu, terkait pemberian vaksin, vaksinasi Pneumokokus pada anak juga terus berkembang mulai dari vaksin PCV 7 - PCV 10 - PCV 13 dan yang terbaru PCV 15. Sebelumnya di Juni 2022 lalu, Advisort Committee on Immunization Practices (ACIP, USA) telah merekomendasikan penggunaan PCV 15 sebagai pilihan vaksinasi pneumokokus pada anak usia di bawah 19 tahun selain PCV 13.
Baca Juga: Jelang Nataru, DPR Minta Antisipasi Penyebaran Covid-19 dan Pneumonia
“Sementara itu untuk pencegahan pneumonia secara keseluruhan bisa menggunakan Vaksinasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) yang sejak bayi secara berkala," tambah dia.
Vaksin PCV dengan serotype 15, merupakan jenis imunisasi yang banyak direkomendasikan ahli kesehatan untuk melindungi anak-anak dari pneumonia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis