Suara.com - Capres yang terpilih pada Pilpres 2024 mendatang, akan memberikan berbagai perubahan bagi Indonesia. Capres terpilih akan membawa perubahan sesuai dengan visi dan misi yang memang ingin dicapainya. Oleh sebab itu, hal ini akan memengaruhi berbagai sektor di Indonesia, salah satunya kesehatan.
Melihat hal tersebut, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berharap, capres yang terpilih dapat memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Pasalnya, bonus demografi ini menjadi peluang besar untuk Indonesia menjadi negara maju.
“Himbauan saya ke siapapun nanti yang jadi pemimpin kita itu tadi waktu kita untuk capai puncak demografi tinggal 6 tahun lagi. Ini merupakan momentum windows of opportunity atau kesempatan kita jadi negara maju,” ucap Budi Gunadi Sadikin saat diwawancarai di acara Kalbe, Kamis (1/2/2024).
Dalam hal ini berarti, capres yang terpilih dapat meningkatkan pendapatan perkapita tiga kali lipat dari saat ini. Namun, dalam mencapai hal tersebut juga penting untuk melihat dari segi kesehatannya.
Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemimpin yang terpilih harus bisa memperhatikan sisi kesehatan masyarakat. Menurutnya, jika masyarakat sehat, ini akan berpengaruh sehingga bisa mencapai target bonus demografi.
“Tapi kalau belum ya itu kita masih usahakan untuk itu kan butuh sehat, kalau nggak sehat gimana bisa. Untuk itu makanya penting sekali untuk siapapun nanti pemimpin kita memastikan bahwa masalah Indonesia itu sehat dalam kesehatan,” sambung Budi Gunadi Sadikin.
Tidak hanya itu, Budi Gunadi Sadikin sendiri justru lebih memfokuskan untuk mencegah berbagai penyakit yang ada. Artinya, para pemimpin yang terpilih bisa berfokus pada pencegahan sebelum adanya penyakit yang besar.
Dengan adanya pencegahan dari berbagai penyakit ini, dinilai akan membuat masyarakat jauh lebih sehat. Hal ini juga membantu masyarakat lebih produktif. Oleh sebab itu, para calon presiden harus bisa membuat strategi menjaga masyarakat tetap sehat dan tanggap jika adanya penyakit tertentu.
“Kalau saya fokusnya adalah menjaga tetap sehat, jangan mengobati, jangan tunggu sampai sakit ya. Kalau sehat kan bisa enak bisa kerja bisa produktif, bisa jalan-jalan kalau sakit di rumah sakit. Dan rumah sakit fokusnya adalah strategi menjaga tetap sehat, jangan sampai sakit,” jelasnya.
Baca Juga: Diaspora Bank Mandiri Dipercaya Duduki Posisi Strategis BUMN dan Pemerintahan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!