Suara.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) akhir-akhir ini semakin meningkat. Di beberapa daerah di Indonesia, kasus DBD mengalami kenaikan yang signifikan. Salah satu daerah yang juga alami kenaikan ini sendiri yakni Malang, Jawa Timur.
Berdasarkan keterangan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Malang, Umar Usman, unit gawat darurat (UGD) di beberapa rumah sakit di Malang berada dalam kondisi over kapasitas akibat lonjakan kasus DBD.
"Kami mencatat peningkatan yang cukup signifikan pada kasus DBD. Baik itu pasien rawat jalan maupun rawat inap mengalami peningkatan," ujar Umar, Minggu (17/3/2024).
Menanggapi kasus DBD ini, Dokter Spesialis Anak sekaligus, Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Prof. Dr. dr Hartono Gunardi, Sp.A mengatakan, lonjakan penyakit DBD terjadi karena pergantian cuaca yang sebabkan banyaknya genangan air.
Sementara genangan air sendiri menjadi salah tempat bersarangnya nyamuk. Hal ini yang membuat perkembangbiakan nyamuk juga meningkat.
“Pergantian cuaca, lalu permulaan musim hujan ini akan mengakibatkan genangan air yang lama itu menyebabkan tempat bersarangnya nyamuk,” ucap Prof.Hartono saat diwawancarai di Kemenkes, Senin (18/3/2024).
Sebab adanya risiko sarang nyamuk ini, Prof Hartono mengingatkan untuk masyarakat kembali meningkatkan pencegahan melalui 3M plus. Hal ini akan sangat membantu untuk mengurangi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
“Oleh karena itu kita perlu Ingatkan masyarakat untuk menggalakkan kembali 3M plus untuk berantas sarang nyamuk yang paling penting,” sambungnya.
Terkait 3M plus ini di antaranya sebagai berikut.
- Menguras tempat penampungan air
- Menutup tempat-tempat penampungan air
- Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Sementara itu, untuk poin plusnya yakni berbagai hal di antaranya:
- Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk
- Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah
- Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama
- Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
Tak hanya melakukan 3M plus, anak-anak yang berada usia 6 tahun ke atas juga dianjurkan untuk lakukan vaksinasi DBD (Vaksin Dengvaxia) sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian virus.
Prof. Hartono menambahkan, anak juga diharapkan untuk menghindari orang-orang yang sedang sakit. Hal ini karena kontak dengan sakit berisiko adanya penularan, seperti kasus flu dan batuk. Jika sakit, kondisi tersebut akan membuat daya tahan tubuh melemah sehingga berisiko alami demam berdarah.
“Dan untuk anak-anak yang usia 6 tahun keatas itu dapat diberikan vaksin demam berdarah. Tapi yang utama adalah kita pengendalian vektor kita pengendalian nyamuk dengan 3M plus. Oleh karena itu kita menghindari orang-orang yang sedang batuk anak yang sedang batuk mohon dikenakan masker sehingga tidak menular ke orang lain,” jelas Prof. Hartono.
Anak yang sehat juga dianjurkan memakai masker jika bermain dengan mereka yang kurang sehat. Dalam menjaga kondisi kesehatan ini, orang tua juga perlu memberikan berbagai nutrisi yang cukup dan vitamin demi menjaga kekebalan tubuh anak.
“Yang masih sehat jika berteman dengan orang yang batuk juga perlu menggunakan masker agar tidak menular karena kalau tidak semuanya bisa sakit. Di samping itu perlu juga jagrahan nutrisi yang cukup yang mengandung vitamin C dan vitamin D, bisa diperoleh dari melalui suplementasi atau dengan berjemur di matahari pagi,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter