Suara.com - Kasus penyakit tuberkulosis atau TBC hingga saat ini masih menjadi masalah di Indonesia. Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, TBC juga kini marak dialami anak-anak.
Berdasarkan keterangan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan dr. Imran Pambudi, MPHM., kenaikan kasus TBC anak mencapai lebih dari 2,5 kali lipat dibandingkan tahun 2021.
“TB anak kita lihat bahwa kenaikan penemuan kasusnya itu lebih dari 2,5 kali dibandingkan 2021. Jadi kalau kenaikan nasional itu kenaikannya 40 persen, tetapi TB anak itu meningkatnya cukup tinggi,” ucap dr. Imran dalam temu media Hari TBC Sedunia secara daring, Jumat (22/3/2024).
Lebih lanjut, berdasarkan data yang diperoleh, jumlah kasus TBC anak pada 2023 mencapai 134.528 kasus. Hal ini meningkat pesat dari 2021 yang tercatat sebanyak 42.187 kasus. Kenaikan kasus ini lantas menjadi perhatian karena jumlahnya cukup banyak.
Lalu, apa penyebab kasus TBC anak mengalami peningkatan yang signifikan?
Menurut dr. Imran, kenaikan kasus TBC anak ini berkaitan dengan pandemi Covid-19. Pasalnya, saat pandemi, banyak orang-orang yang menderita TBC tidak melakukan pengobatan. Hal tersebut membuat penderita TBC menularkan penyakitnya kepada orang lain, termasuk anak-anak yang rentan.
“Penemuan kasus kita pada saat Covid itu menyebabkan orang yang sakit TBC itu belum bisa diobati sehingga dia masih menularkan ke orang lain. Dan memang kondisi ini sangat berkaitan adalah anak-anak yang paling rentan untuk bisa tertular penyakit TBC dari orang dewasa yang tinggal di rumah itu,” sambung dr. Imran.
Bukan hanya itu, terdapat juga berbagai faktor lainnya yang menjadi penyebab mengapa seseorang rentan alami TBC. Menurut dr. Imran, mereka yang merokok sangat rentan alami TBC dan bisa menularkannya kepada anak.
Orang dengan kondisi penyakit yang menurunkan sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes, juga rentan mengalami TBC. Pada anak, masalah pemenuhan gizi yang kurang baik juga menjadi faktor mereka rentan tertular TBC.
Baca Juga: DPR Tegaskan Kembali Komitmen Indonesia Akhiri TBC di Pertemuan Tingkat Tinggi PBB
“Ada beberapa faktor yang membuat orang lebih mudah terkena TBC. Kalau di Indonesia itu paling banyak adalah umumnya dengan merokok. Kemudian kedua hubungannya dengan nutrisi, kemudian yang ketiga adanya penyakit-penyakit lain yang menurunkan kekebalan seperti diabetes dan lain-lain. Terkait nutrisi, kita kan memang status gizi anaknya masih tidak terlalu baik, sehingga anak-anak jadi lebih rentan tertular TBC,” pungkas dr. Imran.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis