Suara.com - Banyak pekerja kantoran tidak sadar postur tubuhnya tidak seimbang karena cara membawa tas yang keliru. Kebiasaan ini akhirnya membuat tubuh lebih mudah lelah, termasuk menyebabkan badan pegal setelah bangun tidur.
Fakta ini dibenarkan Senior Therapist Klinik Meditar, Krisnawan Priyanka yang sudah berpengalaman melayani terapi masalah fungsi dan gerak tubuh. Ia menjelaskan banyak pasien pekerja muda yang datang ke klinik tempatnya bertugas, mengalami sakit pinggang dan leher.
"Kebanyakan orang yang dateng ke sini itu pekerja dan kebanyakan paling sakit leher dan pinggang. Usia yang datang itu kebanyakan usia 30 hingga 40 tahun," ujar Krisnawan melalui keterangan yang diterima suara.com, Kamis (25/4/2024).
Krisnawan yang juga seorang fisioterapis ini menjelaskan kondisi ini dialami pekerja muda bukan hanya kebiasaan lama menatap ponsel dan laptop, tapi juga disebabkan cara membawa tas ke kantor yang salah. Hasilnya kerja beban otot leher dan bahu jadi lebih berat untuk menopang kepala.
Berikut ini tips membawa tas kerja yang benar untuk mencegah sakit leher dan pinggang yang perlu diperhatikan:
1. Hindari pakai tas bahu
Dibanding lelaki, tas jenis ini lebih sering dipakai perempuan dengan alasan lebih stylish dan kekinian. Namun tas ini tidak disarankan Krisnawan karena bisa menyebabkan skoliosis, karena beban di dua bagu tidak seimbang.
"Jadi kalau bisa sebenarnya kalau bawa tas jangan di satu sisi aja, tapi dua-duanya. Karena biasanya kalau cewek di satu sisi aja,akibatnya salah satunya turun jadi skoliosis, jadi ototnya tidak balance antara kanan dan kiri," ujar Krisnawan yang baru saja membuka Klinik Meditar cabang kedua di Kepala Gading pada 24 April 2024 lalu.
2. Disarankan pakai tas punggung
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Beri Panduan Singkat Terlindungi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian
Meski cenderung lebih tidak stylish dibanding tas bahu, namun memakai tas punggung atau bag pack lebih menyehatkan postur tubuh karena beban isi tas terbagi di dua sisi bahu sehingga menurunkan risiko skoliosis atau tulang belakang melengkung ke samping.
Fakta ini juga dibenarkan Guru Besar Terapi Tradisonal Tiongkok metode Tit Tar, Master Chris Leong yang mengatakan penggunaan tas bahu membuat banyak perempuan mengalami sakit kepala sebelah atau migrain karena beban kedua bahu tidak seimbang.
"Kalau untuk perempuan pakai tas bahu di satu sisi, yang membuat mereka sakit kepala migrain, itu karena handbag terlalu berat di salah satu sisi bahu," ujar Master Chris Leong yang juga Brand Ambassador Klinik Meditar.
3. Pakai tas di sisi bergantian
Menurut Krisnawan, jika masih tetap bersikukuh menggunakan tas bahu atau shoulder bag untuk bekerja disarankan dipakai bergantian di kedua bahu. Sehingga jika berangkat bekerja memakai tas di bahu kanan, maka saat pulang bisa menggunakan bahu kiri.
"Atau kalau nggak bisa pakai bag pack bisa dipakai di sisi bergantian atau diletakkan di tangan dan digenggam. Tapi metode gengam ini juga sebaiknya tidak lama, karena bisa menyebabkan trigger finger," jelas Krisnawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia