Suara.com - Beberapa waktu belakangan sempat ramai isu kontaminasi bromat pada air minum dalam kemasan. Merespons hal ini Kepala Pusat Riset Teknologi Polimer BRIN, Joddy Arya Laksmono menyebut bahwa pemerintah dan produsen perlu lebih proaktif mencegah potensi kontaminasi Bromat berlebih
"Pengecekan yang terukur perlu dilakukan terhadap sumber bahan baku air mineral alami agar dapat mendeteksi sedari dini jika terdapat kandungan ion yang tidak diinginkan seperti Bromida," kata Kepala Pusat Riset Teknologi Polimer BRIN, Joddy Arya Laksmono dalam keterangannya.
Peneliti dari Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mencegah penurunan kualitas produk. Ini diperlukan sebagai upaya untuk memastikan keamanan produk, dengan memanfaatkan metode berbasis bukti ilmiah.
Dia menjelaskan bahwa jika air mineral alami mengandung ion Bromida, perlakuan khusus diperlukan untuk menghilangkan kandungan senyawa tersebut karena Bromida dapat berubah menjadi Bromat, yang memiliki efek negatif pada manusia dan hewan.
Pembuktian kandungan Bromat dalam air minum dalam kemasan (AMDK) bertujuan untuk memastikan kualitas produk secara berkelanjutan, mulai dari bahan baku hingga produk akhir, sehingga masyarakat dapat terhindar dari risiko Bromat. Diperlukan pemantauan oleh lembaga independen seperti Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) untuk memastikan kualitas produk AMDK di Indonesia tetap memenuhi standar.
Selain itu, pengetahuan dan kehati-hatian masyarakat terkait bahaya Bromat perlu ditingkatkan, sementara produsen juga harus bertanggung jawab terhadap produk yang dihasilkan.
Informasi mengenai kandungan Bromat dalam AMDK yang berpotensi menyebabkan kanker telah disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan BPOM, yang menetapkan ambang batas Bromat dalam AMDK sebesar 10 ppb. BPOM menegaskan bahwa mereka akan bertindak tegas terhadap pelanggaran aturan keamanan pangan di Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn