Suara.com - Musisi Jhonny Iskandar meninggal dunia pada Jumat (10/5/202$) pagi, setelah sebelumnya sempat merasakan sesak. Keterangan ini disampaikan oleh kerabatnya Ira Sobah saat melayat.
“Tadi pagi ngeluh sesak. Istrinya bilang, sempat mau dibawa ke klinik,” jelas Ira Sobah.
Namun, Jhonny Iskandar menolak ajakan sang istri untuk memeriksakan kondisinya. Jhonny menyebut dirinya sudah tidak perlu pertolongan medis.
“Dia bilang nggak usah. Katanya, ‘Saya udah nggak bakal ketolong’,” papar Ira Sobah.
Sesak dan Nyeri Dada Memangnya Mematikan?
Sesak dan nyeri dada merupakan gejala umum yang tidak selalu menandakan adanya masalah kesehatan serius. Meski begitu, Dr. Alan Green dari Mount Sinai Hospital, Amerika Serikat, menjelaskan nyeri dada menimbulkan kekhawatiran akan serangan jantung. Namun, nyeri dada bisa berasal dari berbagai sumber, ada yang tidak berbahaya, namun ada juga yang berpotensi mengancam jiwa.
Dada menyimpan banyak organ dan jaringan, termasuk jantung, paru-paru, kerongkongan, otot, tulang rusuk, tendon, dan saraf. Nyeri bisa berasal dari salah satu struktur tersebut atau dapat merambat dari area terdekat seperti leher, perut, atau punggung.
"Meskipun sebagian besar penyebab nyeri dada bukan berasal dari jantung, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami nyeri dada dengan gejala yang mengkhawatirkan. Ini termasuk nyeri dada yang tiba-tiba dan intens, nyeri yang merambat ke rahang, lengan, atau punggung, mual, pusing, keringat dingin, atau sesak napas, atau jika gejala angina memburuk atau tidak biasa, atau nyeri dada tiba-tiba dengan sesak napas, terutama setelah inaktivitas atau perjalanan yang panjang, yang bisa menunjukkan emboli paru," tuturnya.
Dr. Greene menjelaskan setidaknya ada beberapa penyebab seseorang mengalami sesak dan nyeri dada, yakni:
Baca Juga: Kronologi Jhonny Iskandar Meninggal, Sempat Keluhkan Sesak Napas dan Menolak Dibawa ke Klinik
1. Jantung
Masalah yang berhubungan dengan jantung umumnya menjadi penyebab umum nyeri dada, termasuk angina, serangan jantung, dan diseksi aorta. Angina dan serangan jantung biasanya ditandai dengan rasa sesak, tekanan, perasaan diperas, atau nyeri di dada yang bisa merambat ke lengan, bahu, rahang, atau punggung. Diseksi aorta muncul sebagai nyeri dada yang tiba-tiba dan hebat di bagian dada dan punggung atas.
2. Paru-paru
Kondisi yang berhubungan dengan paru-paru juga dapat menyebabkan nyeri dada, seperti emboli paru, pneumotoraks, pneumonia, dan pleuritis. Kondisi-kondisi ini bisa menyebabkan nyeri dada tajam yang memburuk saat bernapas dalam atau batuk.
3. Penyebab lain
Penyebab nyeri dada lainnya meliputi serangan panik, costochondritis, cacar air, dan cedera otot dan tendon di antara tulang rusuk. Selain itu, masalah pencernaan seperti spasme esofagus, batu empedu, sakit maag, dan tukak lambung juga bisa menimbulkan nyeri dada.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental