Suara.com - Penyakit Lupus atau umum dikenal Systemic Lupus Erythematosus merupakan penyakit reumatik autoimun yang menyerang berbagai macam organ dan memiliki berbagai macam gejala.
Penyakit ini disebabkan oleh kesalahan sistem imun dalam mengenali sel tubuh manusia yang dianggap sebagai musuh. Penyebab pasti dari lupus belum dapat dijelaskan hingga saat ini.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Reumatologi, Dr. dr. Femi Syahrini Sp.PD-KR., mengingatkan akan gejala penyakit lupus ini atau keluhan penderita sebelum terdiagnosa dokter dapat menyerupai penyakit lain.
"Penyakit lupus ini dapat dikontrol, walaupun belum disebutkan dapat sembuh total. Agar dapat diketahui bahwa ini adalah penyakit lupus maka diperlukan deteksi dan diagnosis segera, karena Lupus, penyakit dengan sindrom atau gejala yang timbul lebih dari satu", tutur Femi Syahrini.
Menurut Femi Syahrini melalui edukasinya bertajuk : "Make Lupus Visible", gejala lupus sering tidak spesifik dan dapat menyerang dimana saja pada seluruh organ tubuh manusia. Terdapat peranan faktor genetik dan lingkungan untuk mencetuskN penyakit Lupus ini.
"Dan penyakit ini umum terjadi di kalangan perempuan, dikarenakan adanya faktor hormonal estrogen. Apalagi pada usia reproduksi 17-35 tahun. Dengan rekomendasi dokter, pemeriksaan laboratorium dasar untuk pelacakan penyakit lupus yaitu ANA IF yang adalah tes imunologi awal guna mengetahui adanya kekeliruan sistem imun yang dapat menyebabkan penyakit autoimun", ungkap Dokter Femi Syahrini.
Dijelaskan pula penyebab lupus dapat melalui lingkungan pendukung, misalnya paparan sinar matahari, terpapar infeksi tertentu serta obat obatan tertentu yang dapat memicu penyakit lupus. Penyakit lupus tidak menular antar manusia. Deteksi dini pada kondisi seperti : rasa lelah berlebihan, timbulnya ruam pada kulit, diikuti nyeri pada persendian dan lainnya.
"Komplikasi penyakit lupus ini berbahaya apalagi pada organ vital tubuh, Penggunan obat dan rutin konsultasi dokter ahli , dengan didukung gaya hidup sehat dan tentunya rutin berolahraga dapat meminimalisir komplikasi berbahaya pada organ tubuh karena penyakit lupus", pungkas Dr dr Femi Syahrini Sp.PD- KE* Dokter Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Reumatologi di Siloam Hospital Makassar, Sulawesi Selatan.
Dirangkum dari berbagai sumber, lupus eritematosus sistemik (LES), adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, menyebabkan peradangan dan kerusakan organ.
Baca Juga: Sinopsis Lupus: Topi-Topi Centil, Film Jadul yang Kembali Tayang di Televisi
Meskipun terbilang langka, dengan sekitar 5 juta orang di seluruh dunia menderita kondisi ini, namun lupus sering kali masih menjadi misteri bagi banyak orang. Oleh karena itu hari lupus sedunia sebagai bagian dari kampanye meningkatkan kesadaran masyarakat
Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan lupus.
Lupus dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, otak, dan organ vital lainnya. Gejalanya pun bervariasi, mulai dari ruam kulit yang khas, nyeri sendi, kelelahan ekstrem, hingga masalah serius pada organ dalam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!