Suara.com - Psikolog Klinis, Ikhsan Bella Persada akui tidak adanya peran suami yang bantu istri baru melahirkan, bisa memicu perubahan suasana hati drastis atau mood swing. Kondisi ini terjadi karena ibu menyusui alami kondisi yang membuatnya frustasi karena situasi tidak terkendali.
Situasi tidak terkendali yang dimaksud, ibu menyusui kerap dibuat bingung bayi terbangun di malam hari bukan karena haus atau lapar maupun sedang mengompol. Sehingga kondisi ini membuatnya cukup kelimpungan, apalagi siang hari sebelumnya ia merasa kelelahan.
"Ada rasa frustasi muncul karena kehilangan kemampuan mengontrol sesuatu yang mana si ibu tidak bisa mengendalikan sepenuhnya si bayi. Kadang bayi bangun tengah malem, tiba-tiba gamau nyusu, atau si bayi sakit. Dan ini ibu perlu penyesuaian yang mana, bisa jadi penyebab stres tersendiri," ujar Ikhsan saat dihubungi suara.com, Rabu (19/6/2024).
Psikolog lulusan yang telah menyelesaikan studi Master's Degree di Universitas Tarumanagara itu menambahkan, kondisi ibu menyusui yang frustasi ini diperparah dengan minimnya peran suami sebagai ayah. Baik hanya untuk sekedar memberikan support maupun bergantian jaga malam saat bayi terbangun dari tidur.
"Yang bikin ibu baru stres juga karena kurnagnya keterlibatan suami dalam pengasuhan yang mana padahal di awal pasca melahirkan, ibu butuh banget support dari pasangan baik secara fisik ataupun emosional," papar Ikhsan.
Kondisi mood swing yang dialami ibu menyusui juga perlu perhatian khusus, apalagi perempuan yang baru melahirkan juga kerap dilanda ketakutan dan cemas tidak bisa merawat buah hatinya dengan baik, ini karena rasa percaya dirinya yang rendah.
Di sinilah menurut Ikhsan peran suami bisa sangat membantu mendukung ibu menyusui secara mental. Sehingga menurut Ikhsan sangat wajar ibu baru melahirkan alami mood swing.
"Betul sangat wajar kalo pasca melahirkan mood ibu naik turun karena ada kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh ibu yang menurun, sehingga memicu dampaknya pada ketidakstabilan suasana hati, adanya rasa lelah dan stres yang mengarahkan ke kondisi postpartum depression," jelas Ikhsan.
Depresi postpartum atau postpartum depression adalah depresi yang terjadi setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan zat kimia di otak dan dialami oleh 10 persen ibu yang melahirkan.
Baca Juga: Mimpi Buruk Ibu Bekerja: Terancam PHK karena Cuti Melahirkan 6 Bulan?
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis